Museum Rasulullah di Kota Probolinggo telah ditutup. Museum yang satu kompleks dengan Museum Probolinggo di Jalan Suroyo, Kelurahan Tisnonegaran itu sebenarnya cukup diminati. Buktinya, saat pembukaan museum itu untuk pertama kalinya pada 2020, ribuan pengunjung langsung menyerbu.
Tepat pada Hari Santri Nasional 2020, yakni pada 22 Oktober 2 tahun lalu Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin secara resmi membuka museum itu dengan memukul gong. Saat itu Hadi Zainal mengatakan Museum Rasulullah akan membawa berkah bagi Kota Probolinggo.
Sebabnya, peluncuran museum itu digelar di hari dan bulan yang baik. Tepat di hari Santri Nasional serta digelar di bulan Rabiul Awal bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW. Apalagi, museum itu memamerkan artefak peninggalan kekasih Allah SWT dan para sahabatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu Hadi Zainal mengaku bangga meresmikan Museum Rasulullah di Kota Probolinggo. Dia yakin akan ada banyak warga dan umat yang datang ke Museum tersebut untuk menyaksikan peninggalan Rasulullah SAW dan memupus kerinduan pada Sang Nabi Terakhir.
Ia juga gembira pada saat dibuka saat itu sudah banyak pengunjung yang memesan tiket. Tidak hanya dari Kota Probolinggo bahkan datang dari luar kota. Mereka rela antre karena saat itu ada pembatasan berkaitan pemberlakuan protokol kesehatan dan physical distancing.
![]() |
"Sebuah kebanggaan tersendiri dan berkah bagi Kota Probolinggo di saat bulan Maulid Nabi Muhammad SAW, banyak warga dan umat datang ke Museum Rasulullah SAW. Bayangkan sudah ada yang antre 3.000 tiket," ujar Hadi Zainal.
Tiket masuk ke museum ini Rp 50 ribu per orang. Untuk anak-anak, harga tiketnya Rp 25 ribu dan digratiskan bagi balita.
Baca juga: KPK OTT Panitera Mahkamah Agung! |
Meski harga tiketnya tergolong mahal, namun antusiasme warga untuk melihat langsung peninggalan Nabi Besar Umat Muslim itu sangat tinggi. Pada hari peresmian itu 3.000 orang pembeli tiket tidak bisa dilayani sepenuhnya. Mereka diizinkan masuk dibagi dalam sembilan sesi dalam sehari.
Tidak hanya dibatasi jumlah orang yang maksimal per sesi hanya 40 orang, pada saat itu para pengunjung juga dibatasi waktu. Setiap pengunjung dalam setiap sesi diizinkan berada di dalam ruang pamer museum hanya selama 30 menit.
Saat itu detikJatim sempat mewawancarai salah satu pengunjung Choirul Nisa. Ia mengaku merasa bangga bahwa Kota Probolinggo memiliki wisata religi. Bahkan dengan adanya museum itu menurutnya tidak perlu jauh-jauh ke Timur Tengah untuk bisa melihat barang peninggalan Nabi Muhamad SAW.
"Sangat bangga di Kota Probolinggo ada wisata religi dan bisa melihat barang peninggalan Nabi ke-25 ini. Jadi tidak perlu jauh-jauh dan mengeluarkan uang banyak untuk datang ke Timur Tengah. Semoga Museum Rasullullah SAW ini bisa memulihkan perekonomian akibat dampak pandemi Corona," kata Nisa.
Gubernur Khofifah turut mendorong keberadaan Museum Rasulullah di Kota Probolinggo. Baca di halaman selanjutnya.
Sebelum peresmian 22 Oktober 2022 itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berkesempatan melihat barang peninggalan milik kolektor asal Malaysia, Prof Dr Abdul Mannan Bin Embong itu saat masih diletakkan di Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo.
Kala itu Khofifah diajak mampir ke Rumah Dinas Wali Kota Probolinggo usai memantau proses uji coba belajar mengajar tatap muka langsung secara bertahap di SMKN 2 dan SMAN 2 Kota Probolinggo pada Selasa 18 Agustus 2020.
"Saya sempat melihat sejumlah barang peninggalan Rasulullah dan para sahabatnya, juga pernak-pernik kain Ka'bah dan kuncinya. Ini wisata religi (yang) lain. Biasanya wisata religi (di Jatim) Wali Songo dan Syech. Kota Probolinggo akan menjadi destinasi wisata religi di Jatim nantinya," ujar Khofifah saat itu.
Pada kesempatan yang sama ia juga berharap, ke depan Kota Probolinggo menjadi ikon kota wisata religi dengan rencana dibangunnya Museum Peninggalan Nabi Muhammad dan pernak-pernik sejarah Islam hingga sebulan kemudian museum itu benar-benar diresmikan.
Saat itu Khofifah terpukau dengan peninggalan Rasulullah. Di antaranya darah hasil bekam, jenggot, rambut, serban, dan sandal milik Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga ada peninggalan milik para Sahabat Nabi.
![]() |
Salah satu peninggalan dari para Sahabat Nabi adalah baju perang Othmani yang dipakai pasukan militer Sultan Al Fateh yang digunakan selama serangkaian perang Kurdi dan selama pecahnya perang saudara di Iran.
Selain itu ada juga pedang sahabat Khalid Bin Walid panglima perang Islam dalam pasukan yang dipimpin Nabi Muhammad SAW. Yang mana kepemimpinan Sayyidina Umar Bin Khattab Khalid, ada 200 pedang yang salah satunya ada di museum ini.
Museum Rasulullah ini juga menampilkan barang sejarah Baitullah atau Makkah, seperti kiswah atau penutup Ka'bah, kunci Ka'bah, batu dinding Ka'bah, kiswah dalam Ka'bah, kiswah pintu taubah, dan karpet Taman Raudhah.
Tidak hanya itu, juga ada batu meteroid dan batu Sijjil yakni batu api neraka yang dilempar ke pasukan Abrahah oleh burung-burung Ababil yang diperintahkan Allah SWT untuk menumpas pasukan Abrahah yang hendak menghancurkan Ka'bah.