Ramalan Jayabaya yang Dipercaya Sudah Terbukti dan Akan Terjadi

Ramalan Jayabaya yang Dipercaya Sudah Terbukti dan Akan Terjadi

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 13 Sep 2022 17:55 WIB
Prabu Jayabaya
Prabu Jayabaya/(Foto ilustrasi: Fuad H/detikcom)
Surabaya -

Prabu Sri Aji Jayabaya merupakan raja yang paling diingat masyarakat karena berbagai ramalannya. Jayabaya diperkirakan memerintah Kerajaan Panjalu (Kediri) pada tahun 1135-1157.

Jayabaya merupakan putra Raden Panji dari Kerajaan Jenggala dan Putri Sekartaji dari Daha. Pada masa Jayabaya memerintah, Kerajaan Kediri mencapai kejayaannya.

Tak hanya dalam ilmu pengetahuan, sastra dan seni juga mengalami perkembangan yang pesat. Pada masanya, kitab Mahabarata dan Ramayana diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jayabaya juga menulis ramalan akan masa depan yang kemudian diyakini banyak yang telah terjadi. Ramalannya ditulis dalam bentuk kakawin atau tembang Jawa.

Kakawin ini berupa 21 pupuh berirama Asmaradana, 29 pupuh berirama Sinom dan 8 pupuh berirama Dhandanggulo, yang kemudian dikenal dengan Kitab Musarar. Masyarakat kemudian mencari makna dari tembang tersebut dan dihubungkan dengan masa depan.

ADVERTISEMENT

Ramalan Jayabaya diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2100 mendatang. Ramalan Jayabaya banyak yang mengupas mengenai situasi dan kondisi Nusantara, khususnya di Pulau Jawa.

Salah satu ramalan Jayabaya:

Besuk nek wis anak kereta mlaku tanpa jaran

Tanah Jawa kalungan wesi

Prahu mlaku ing awang-awang

Kali ilang kedunge

Pasar ilang kumandhange

Iku tanda yen zaman Jayabaya wis cedak

Artinya:

Besok jika sudah ada kereta berjalan tanpa kuda

Tanah Jawa berkalung besi

Perahu berjalan di angkasa

Sungai hilang lubuknya

Pasar tak lagi ramai berkumandang

Itulah pertanda zaman Jayabaya sudah dekat

Sejumlah pengamat menilai ramalan Jayabaya memiliki sifat keluwesan atau plastisitas sehingga cocok diterapkan di berbagai zaman. Tak hanya itu, ramalan Jayabaya juga mudah ditafsirkan sesuai konteks yang ada.

Meski demikian, ada juga sejumlah ramalan yang belum terjadi. Salah satu yang populer yakni mengenai Satria Piningit. Dalam ramalannya, Jayabaya menyebut Satria Piningit akan muncul saat memasuki zaman kalabendhu (carut-marut).

Dalam situasi itu, Satria piningit akan muncul dan membawa keluar dari situasi kalabendhu. Jayabaya menggambarkan Satria Piningit seorang pemimpin ratu adil yang serupa Batara Kresna dan berwatak seperti Pandawa serta bersenjata trisula. Hal ini dijelaskan dalam baitnya seperti berikut.

Selet-selet yen mbesuk ngancik tutuping tahun

Bakal ana dewa ngejawantah

Bpengawak manungsa

Apasurya padha betara Kresna

Awatak Baladewa

Agegem trisula wedha

Jinejer wolak-waliking jaman

Artinya:

Selambat-lambatnya kelak menjelang tutup tahun

Akan ada dewa tampil

Berbadan manusia

Berparas seperti Batara Kresna

Berwatak seperti Baladewa

Bersenjata trisula weda

Tanda datangnya perubahan zaman

Jayabaya turun tahta pada usia yang sangat sepuh. Ia disebutkan moksa di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Lokasi yang diyakini sebagai tempat moksa Prabu Jayabaya kini dijadikan sebagai petilasan. Hingga kini, tempat itu dikeramatkan penduduk setempat dan ramai dikunjungi peziarah.

Berikut sejumlah ramalan Jayabaya lainnya yang ditulis detikJatim:

1. Mengenal Prabu Jayabaya Sang Raja Peramal


2. Sederet Ramalan Jayabaya yang Dipercaya Telah Terjadi


3. Sosok Satria Piningit yang Diramalkan Jayabaya di Era Kalabendhu


4. Gambaran Zaman Kalabendhu dalam Ramalan Jayabaya


5. Mengunjungi Petilasan di Kediri Tempat Prabu Jayabaya Moksa




(abq/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads