Mengenal Thethek Melek, Tradisi Khas Pacitan Usir Pagebluk

Purwo Sumodiharjo - detikJatim
Rabu, 31 Agu 2022 10:58 WIB
Foto: Tradisi Thethek Melek di Pacitan (Purwo Sumodiharjo/detikJatim)
Pacitan -

Sudah hampir sekitar 2 tahun masyarakat harus bergulat dengan wabah. tak hanya menularkan ke manusia, wabah juga menulari hewan. Untuk mengusir wabah-wabah tersebut, Masyarakat di Desa Sukoharjo, Paciran menggelar Thethek Melek.

Thethek Melek merupakan tradisi unik mengusir pagebluk. Dalam ritual itu, masyarakat membunyikan berbagai aneka instrumen dari alat-alat pertanian dan kentongan sambil keliling area persawahan desa setempat.

Pemainnya ratusan orang. Harmoni musik alam pun tercipta. Arak-arakan manusia itu menyemut. Sembari terus memainkan lagu, mereka berjalan melalui jalur sempit di antara hamparan sawah. Sementara di bagian paling depan terlihat serombongan orang membawa tumpeng berukuran raksasa.

"Kita berharap pagebluk (pendemi) segera berakhir, baik yang menjangkit warga, ataupun tanaman dan hewan," kata Kepala Desa Sukoharjo, Muhammad Anam, Rabu (31/8/2022).

Anam mengatakan tradisi ini sudah cukup lama tak digelar. Tradisi ini sendiri merupakan warisan para pendahulu. Namun seiring kegelisahan masyarakat akan masa pagebluk belakangan ini, warga pun sepakat menggelarnya lagi. Di sisi lain ini merupakan upaya melestarikan tradisi khas setempat.

"Para petani juga merasakan hasil panen sebelumnya kurang memuaskan karena banyak hama yang menyerang," papar Anam ihwal penurunan produksi beras akibat penyakit tanaman.

Pegiat budaya lokal Amin Sastropawiro menjelaskan Thethek sendiri berarti mengusir. Sedangkan Melek berarti membuka mata alias nyata. Kalimat itu bermakna harapan bahwa prosesi tersebut menjadi sarana mengusir marabahaya yang timbul di desa.



Simak Video "Video: Heboh Kakek di Pacitan Nikahi Gadis, Mahar Rp 3 M"

(abq/fat)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork