Dolly Ditutup, Kampung Kupang Gunung Timur I Kembali Ramah untuk Anak

Sewindu Penutupan Lokalisasi Dolly

Dolly Ditutup, Kampung Kupang Gunung Timur I Kembali Ramah untuk Anak

Deny Prastyo Utomo - detikJatim
Sabtu, 18 Jun 2022 18:24 WIB
Wajah Dolly masa kini
Anak-anak di Kupang Gunung Timur bermain bola di fasilitas umum. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya - Sewindu sudah lokalisasi Dolly dan Jarak ditutup. Kampung Kupang Gunung Timur I telah berubah ke asalnya, menjadi perkampungan yang lebih ramah bagi tumbuh kembang anak-anak. Tidak seperti dulu.

Camat Sawahan Yunus yang turut menyaksikan transformasi kampung itu setelah semua rumah bordil (wisma) di Lokalisasi Jarak-Dolly ditutup memaparkan, dahulu di sepanjang gang itu setiap rumah yang menjadi wisma hanya terpampang dua jenis iklan yang sangat mencolok.

"Dulu di gang itu berderet-deret iklan itu cuma dua: kalau nggak kondom, ya bir. Saya masih punya fotonya. Sekarang sudah tidak ada semua," kata Yunus kepada detikJatim, Sabtu (18/6/2022).

Jalan Kupang Gunung Timur telah berubah. Yang tersisa hanya bangunan wisma yang pernah menjadi sarang ribuan kupu-kupu malam. Anak-anak terlihat lebih bebas bermain di taman dan juga berlalu lalu lalang di jalanan kampung.

Kawasan prostitusi Jarak-Dolly yang ada di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan konon merupakan wilayah prostitusi terbesar di Asia Tenggara. Perjuangan Pemkot Surabaya di era Wali Kota Risma bersama stakeholder terkait pun telah membuahkan hasil.

Tidak ada lagi iklan-iklan minuman beralkohol maupun iklan kontrasepsi seperti dulu. Sejumlah bangunan bekas wisma kini terpasang plakat bertuliskan Tanah Dan/Bangunan Aset Pemerintah Kota Surabaya.

Beberapa wisma yang berada di Gang Dolly itu beberapa sudah dibeli oleh Pemkot Surabaya. Sebagian bangunan sudah ada yang dijadikan taman bermain, lapangan futsal, tempat pelatihan UMKM, dan juga menjadi pasar burung.

Bahkan, salah satu gedung enam lantai yang dulu menjadi wisma terbesar di gang itu yakni Wisma New Barbara sudah dibeli oleh Pemkot Surabaya dan difungsikan menjadi UMKM pembuatan sandal dan sepatu hingga kini.

"Sekarang wilayah itu sudah tidak ada bedanya dengan kampung lain di Surabaya. Anak-anak bisa bermain, orang-orang bisa hajatan. Kan, tidak ada bedanya. Sekarang tidak hanya lebih ramah pada anak, kehidupan warga juga sudah berangsur-angsur normal seperti kampung lain di Surabaya. Kembali ke asalnya, sebagai permukiman," kata Yunus.

Sebagai upaya pemulihan ekonomi di kawasan itu, Yunus menegaskan bahwa Pemkot Surabaya telah menjalankan pelatihan dan pendampingan warga dalam hal Usaha Kecil Menengah (UKM). Sudah ada 173 UKM binaan Pemkot Surabaya di Kecamatan Sawahan. Sebanyak 54 UKM di antaranya ada di kawasan eks lokalisasi Jarak-Dolly.

Salah satunya KUB Mampu Jaya yang menghuni gedung yang dulu dikenal dengan nama Wisma New Barbara. Sementara itu, untuk menjaga kawasan tersebut steril dari bayang-bayang bibit-bibit prostitusi baru, Yunus melibatkan semua masyarakat untuk tetap menjadikan Jalan Kupang Gunung Timur tetap tenteram.

"Ya bersama-sama warga, ini tidak lepas dari peran aktif masyarakat, karena masyarakat yang menjaga. Ada orang bergerombol warga langsung laporan. Satpol PP juga rutin melakukan patroli," tandas Yunus.


(dpe/dte)


Hide Ads