Gunung Argopuro Kembali Ditutup Dampak Cuaca Ekstrem

Gunung Argopuro Kembali Ditutup Dampak Cuaca Ekstrem

Firtian Ramadhani - detikJatim
Jumat, 01 Nov 2024 18:24 WIB
Jalur Pendakian Gunung Argopuro, Sabana Cikasur
Jalur pendakian Gunung Argopuro (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim/file)
Surabaya -

Gunung Argopuro yang terletak di Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo rencananya kembali dibuka pada hari ini, 1 November 2024. Namun, rencana tersebut batal. Gunung Argopuro kembali ditutup dampak cuaca ekstrem.

Sebelumnya, Kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang telah ditutup sejak 3 September 2024. Penutupan itu karena kawasan hutan dan lahan mengalami kebakaran.

Sehingga, penutupan telah berlangsung hampir sekitar dua bulan. Selain itu, penutupan juga dilakukan untuk meminimalisir dampak risiko pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam rangka meminimalisir dampak risiko pengunjung terhadap kondisi cuaca ekstrem yang dirilis BMKG Kelas I Juanda Sidoarjo, dilakukan penutupan kunjungan ke kawasan Suaka Margasatwa Datarang Tinggi Yang mulai tanggal 1 November 2024," ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jatim, Nur Patria dilansir dari Instagram @bbksda_jatim_offficial, Jumat (1/11/2024).

Penutupan ini berdasar dari Surat Edaran SE. 2021/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2024 dengan membatalkan Surat Edaran Nomor: SE. 2011/K2/BIDTEK.1/KSA/10/2024 tanggal 30 Oktober tentang pembukaan kunjungan ke kawasan suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang.

ADVERTISEMENT

Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang

Menurut laman resmi BBKSDA Jatim, kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang ditunjuk sebagai suaka margasatwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Agraria Nomor SK/12/PA/1962 pada 5 Mei 1962. Kawasan ini memiliki luas 14.177 hektare setelah penataan batas yang dilakukan pada tahun 1986.

Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang terletak di empat kabupaten, yaitu Kabupaten Probolinggo (7.452 hektare), Kabupaten Situbondo (1.075 hektare), Kabupaten Bondowoso (1.275 hektare), dan Kabupaten Jember (4.375 hektare). Secara geografis, kawasan ini berada di ketinggian antara 1.900 hingga 3.088 meter di atas permukaan laut.

Kawasan ini memiliki potensi ekosistem yang beragam, termasuk hutan hujan tropis, hutan cemara, savana, dan ekosistem rawa atau danau. Di dalam kawasan ini pengunjung dapat menemukan berbagai flora yang masih alami, unik, dan beragam.

Beberapa fauna juga bisa ditemui di Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang, seperti rusa timor, babi hutan, kijang, kucing hutan, musang, lutung jawa. Serta berbagai jenis burung seperti ayam hutan, burung merak, dan elang.

Tarif Masuk Terbaru

Bagi wisatawan yang berencana mengunjungi Suaka Margasatwa Pintu Masuk Baderan, Balai Besar KSDA Jawa Timur telah merilis perubahan dan penetapan tarif masuk kunjungan ke kawasan suaka margasatwa dan taman wisata alam, termasuk dataran tinggi ini. Berikut daftar tarif terbaru yang berlaku sejak 30 Oktober 2024

Tarif masuk ke Suaka Margastwa Dataran Tinggi Pintu Masuk Baderan terdapat tiga kategori berdasarkan jenis pengunjung, yaitu wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara, dan rombongan pelajar atau mahasiswa nusantara (dengan jumlah minimal lima orang). Berikut daftar tarif terbaru untuk masing-masing kategori.

1. Wisatawan Mancanegara

Hari Kerja: Rp 250.000 per orang/hari
Hari Libur: RP 250.000 per orang/hari

2. Wisatawan Nusantara

Hari Kerja: Rp 25.000 per orang/hari
Hari Libur: Rp 37.500 per orang/hari

3. Rombongan Pelajar/Mahasiswa Nusantara (Minimal 5 Orang)

Hari Kerja: Rp 15.000 per orang/hari
Hari Libur: Rp 22.500 per orang/hari.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Jawa Timur diimbau untuk waspada. Sebab, cuaca ekstrem diprakirakan melanda Jawa Timur sepekan ke depan.

Cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jatim, dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es. Cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi pada periode 31 Oktober hingga 6 November 2024.

"Saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan. Suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang hangat mengakibatkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer," bunyi Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan dalam rilis yang diterima detikJatim, Jumat (1/11/2024).

Di samping itu, kelembapan udara yang tinggi di lapisan bawah hingga menengah, mendorong pembentukan awan konvektif yang besar. Konvergensi massa udara dan gangguan gelombang atmosfer Rossby juga berperan dalam menciptakan daerah kumpulan awan hujan di Jawa Timur.

"BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan," katanya.

BMKG juga mengingatkan, agar daerah dengan topografi curam, bergunung, atau tebing lebih waspada terhadap potensi dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.

"Selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website kami, dan informasi peringatan dini tiga harian dan peringatan dini dua hingga tiga jam ke depan yang selalu kami bagikan melalui website BMKG Juanda," pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads