Bandara Labuan Bajo Kembali Ditutup Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Bandara Labuan Bajo Kembali Ditutup Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 09 Nov 2024 15:49 WIB
Bandara Komodo di Labuan Bajo, Mangarai Barat, NTT.
Bandara Komodo di Labuan Bajo, Mangarai Barat, NTT. (Foto: Ambrosius Ardin/detikBali)
Manggarai Barat -

Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, kembali ditutup akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 20 penerbangan dibatalkan akibat penutupan bandara tersebut sejak pukul 12.00 Wita hari ini.

"Bandara Komodo sedang terdampak erupsi Gunung Lewotobi, di mana abu vulkanik sudah masuk pada jalur ruang udara penerbangan dan juga bandara. Berdasarkan paper test, dinyatakan positif (terpapar abu vulkanik)," kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Ceppy Triono, Sabtu (9/11/2024).

Ceppy mengatakan Notam atau pemberitahuan resmi terkait sebaran abu vulkanik untuk seluruh maskapai itu awalnya berlaku pukul mulai 12.00-15.00 Wita. Namun, Notam kembali diperpanjang karena hasil paper test menunjukkan masih ada sebaran abu vulkanik di area Bandara Komodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dilakukan perpanjangan Notam close hingga 19.00 Wita karena ditemukan (abu vulkanik) dalam paper test yang dilakukan secara berkala," jelas Ceppy.

Ceppy menuturkan aktivitas penerbangan di Bandara Komodo sempat berjalan normal sebelum pukul 12.00 Wita. Terdapat dua maskapai yang melakukan penerbangan dari dan menuju Bandara Komodo sebelum bandara ditutup hari ini.

ADVERTISEMENT

Penutupan bandara akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tak hanya dilakukan hari ini. Sebelumnya, Bandara Komodo juga sempat ditutup sehari pada 4 November lalu akibat adanya sebaran abu vulkanik pada jalur penerbangan menuju Bandara Komodo.

Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus pada pukul 08.50 Wita, Sabtu (9/11/2024). Gunung berstatus Level IV Awas ini meletus dengan kolom abu setinggi 6 kilometer (km) dari puncak erupsi. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.

Saat ini, total warga yang dievakuasi akibat bencana itu sebanyak 8.431 orang. Mereka tinggal di posko-posko pengungsian di Flores Timur dan Sikka.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads