Makam Peneleh dan Tapak Tilas Freemason-Yahudi di Surabaya

Makam Peneleh dan Tapak Tilas Freemason-Yahudi di Surabaya

Tim detikJatim - detikJatim
Rabu, 25 Mei 2022 10:03 WIB
Makam di Kompleks Makam Peneleh Surabaya diduga memuat simbol Freemason
Jejak Freemason di Makam Peneleh, Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Kota Surabaya menyimpan banyak sejarah. Di Kota Pahlawan ini, ternyata ada jejak Freemason hingga penganut Yahudi. Hal ini diungkap oleh salah satu Pengamat Sejarah Kuncarsono Prasetyo.

Kuncar, panggilan akrabnya menyebut hal ini bisa dilihat pada sejumlah makam yang ada di Kompleks Makam Belanda Peneleh, Surabaya. Di sini masih bisa diketahui siapa saja yang ada di dalam pusara itu dari tulisan yang tertera di atas nisan.

Mulai dari profesinya, jabatannya, bahkan misteri tentang aktivitas mereka dalam organisasi rahasia. Diketahui, Makam Peneleh Surabaya adalah satu dari sekian makam tua yang telah ada sejak era kolonial. Di kompleks makam ini, sebagian besar bersemayam jasad warga Kristen dan Katolik Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi tak hanya itu saja, sesuai petunjuk simbol di atas nisannya, ada juga para penghuni kubur yang diduga menganut kepercayaan yang diusung kelompok persaudaraan Freemason hingga Yahudi.

"Akeh, Mas sing Yahudi karo Freemason. Lek Yahudi lambange bintang 8. Iku lambang Yahudi kuno. Lek Freemason, yo jangka karo penggaris iku lambange. (Banyak, Mas, yang Yahudi sama Freemason. Kalau Yahudi lambangnya bintang 8, itu lambang Yahudi kuno. Kalau Freemason, ya jangka dan penggaris itu lambangnya)," katanya sembari menunjuk sejumlah nisan, Selasa (24/5/2022).

ADVERTISEMENT

Benar saja, terlihat di atas sejumlah nisan itu simbol yang disebut Kuncar. Beberapa simbol jangka dan penggaris bersilang itu bahkan terlihat jelas.

Makam di Kompleks Makam Peneleh Surabaya diduga memuat simbol FreemasonMakam di Kompleks Makam Peneleh Surabaya diduga memuat simbol Freemason Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim

Sekadar informasi, Freemasonry atau Freemason, adalah organisasi persaudaraan yang asal-usulnya masih jadi perdebatan dan punya beragam versi. Kelompok itu muncul pada akhir abad ke-16 sampai awal ke-17.

Di Indonesia sendiri, Freemason diprediksi muncul sekitar 1760, mengingat masih adanya saksi bisu yakni loji pertama bernama La Choisie di Batavia (Jakarta). Keberadaan para penganut Freemason pun menyebar sampai di Surabaya.

Seiring berjalannya waktu, aktivitas para penganut Freemason ini meredup dan tokoh-tokohnya pun telah tiada. Namun, berdasarkan nisan yang ada di Peneleh, Kuncar memperkirakan bahwa makam para penganut Freemason itu jumlahnya mencapai ribuan banyaknya.

Kuncar menerangkan, pemakaman terakhir para Freemason itu ada sekitar tahun 1923. Sayangnya, ia mengaku tak mengetahui rekam jejak, perkembangan, hingga keturunannya kini di Surabaya.

Ia menyebutkan, data sejarah yang ada saat ini akurasinya sangat minim. Itulah yang menurutnya menjadi kendala untuk penelusuran jejak Freemason di Surabaya.




(hil/dte)


Hide Ads