Ada Sumur 'Awet Muda' di Luar Pendopo Terkait Asal Usul Banyuwangi

Ada Sumur 'Awet Muda' di Luar Pendopo Terkait Asal Usul Banyuwangi

Ardian Fanani - detikJatim
Kamis, 03 Mar 2022 23:28 WIB
sumur banyuwangi
Sumur Sri Tanjung (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi - Legenda asal usul Banyuwangi ada kaitannya dengan Sumur Sri Tanjung di dalam Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Banyuwangi. Namun ada Sumur Sri Tanjung lain yang diyakini sebagai lokasi asal usul nama Banyuwangi.

Sumur tersebut berada di rumah warga yang beralamat di Jalan Sidopekso No 10 A Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi. Tepatnya di belakang Pendopo Shaba Swagata Blambangan.

Sumur Sri Tanjung itu berbentuk segi empat dengan kedalaman sekitar 7 meter.

"Sejak dulu sebelum sumur pendopo diklaim sebagai Sumur Sri Tanjung, warga percaya jika ini adalah sumur Sri Tanjung," ujar Erus Kadarisman (60), pemilik rumah yang di dalamnya terdapat Sumur Sri Tanjung, kepada detikJatim, Rabu (2/3/2022).

Sumur tersebut adalah sumber mata air yang tidak pernah kering meski musim kemarau. Sebagian percaya bahwa sumber mata air di sumur itu merupakan pemandian para putri. Sebab lokasinya dekat dengan Pendopo Banyuwangi.

Kadarisman mengatakan ada 4 sumber mata air di sana. Lokasinya berada di setiap pojokan dan airnya selalu berlimpah ruah.

"Pernah saya kuras, kurang dari 5 menit sumurnya penuh lagi," kata dia.

Sampai saat ini, Kadarisman juga memberikan sesaji bunga melati di bibir sumur. Dia juga mempersilahkan siapa pun yang ingin masuk dan melihat sumur itu.

"Karena memang sejak dulu warga ambil air di sini. Tidak pernah surut. Dan terkadang juga bau wangi," pungkas dia.

Sebelumnya, Sumur Sri Tanjung diyakini sebagai lokasi nama Banyuwangi yang diambil dari kisah Sri Tanjung-Sidapeksa. Di hari tertentu, sumur tersebut beraroma wangi. Selain berada di dalam pendopo, sumur tersebut juga berada di luar pendopo.

Budayawan Banyuwangi, Aekanu Hariyono mengatakan bahwa lokasi Sumur Sri Tanjung yang asli memang menjadi perdebatan. Namun, jika melihat sifat air itu mengalir melalui kapiler, kedua sumur itu mengandung air yang sama.

"Bisa jadi air yang ada di Sumur Sri Tanjung di dalam pendopo mengalir ke luar pendopo. Atau pun juga sebaliknya," ujar Aekanu.

Terlebih, menurut Aekanu, jarak antara sumur di dalam dan di luar pendopo itu tidak lebih dari 50 meter. Artinya, air bisa mengalir kemana-mana.

Aekanu mengaku, selama menjadi pemandu di pendopo, dirinya tak menyarankan tamu untuk membawa ataupun mengambil air dari Sumur Sri Tanjung. Yang biasanya dianggap sebagai hal yang mujarab.

"Intinya saya memberikan pengertian untuk percaya dulu cerita Sri Tanjung-Sidopekso. Tapi saya tidak menganjurkan untuk membawa air itu dengan botol atau menganggap mujarab. Karena doa terkabul hanya dari Tuhan. Tidak dengan media yang seperti ini," pungkas dia.


(hse/fat)


Hide Ads