Prasasti Ini Buktikan Gondang Lamongan Jadi Kawasan Penting di Masa Lalu

Prasasti Ini Buktikan Gondang Lamongan Jadi Kawasan Penting di Masa Lalu

Eko Sudjarwo - detikJatim
Kamis, 10 Feb 2022 19:33 WIB
prasasti gondang
Prasasti Gondang di Desa Gondang Lor (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan - Keberadaan Sungai Gondang yang hilang sesuai dengan peta lama tahun 1811 membuktikan jika kawasan Gondang dulunya adalah kawasan penting. Arti penting Gondang di masa lalu ini juga dibuktikan dengan keberadaan sejumlah temuan situs bersejarah.

Salah satu temuan bersejarah yang ditemukan di sekitar Waduk Gondang adalah prasasti yang dikenal dengan sebutan Prasasti Gondang yang terletak di Desa Gondang Lor, Kecamatan Sugio. Prasasti ini adalah sebuah batu bertulis yang memiliki bentuk kurawal pada bagian atasnya.

"Meski saat ini kondisi aksara pada prasasti ini hampir sudah tak terbaca, namun sekitar tahun 1997 Dr. Ninie Susanti, arkeolog dari UI pada saat penelitian masih sempat melihat jejak guratan aksaranya," kata salah seorang pemerhati budaya Lamongan, Supriyo dalam perbincangannya dengan detikJatim, Kamis (10/2/2022).

Dari keterangan arkeolog dari UI ini dan data registrasi tahun 1906 yang di lakukan oleh pemerintah Belanda, terang Supriyo, menyatakan bahwa prasasti ini memiliki aksara Jawa kuno. Meski kondisi aksara tak terbaca karena aus, lanjut ketua Lesbumi Lamongan ini, dari paleografinya ada banyak kemiripan dengan prasasti-prasasti masa Airlangga lainnya yang ada di Lamongan.

"Dugaan mengarah bahwa prasasti ini memiliki kaitan dengan pemerintahan masa Airlangga ataupun masa anaknya Mapanji Garasakan," ujar Supriyo.

Dugaan prasasti Gondang berasal dari masa masa Airlangga atau pun anaknya ini, ungkap Supriyo, tentunya bukan hanya di dasarkan atas aksara prasasti saja. Dari penelusuran yang pernah dilakukan oleh Supriyo bersama teman-temannya sesama pecinta budaya Lamongan, terdapat banyak ditemukan pecahan porcelain China kuno dan juga gerabah lokal di samping koin kuno.

"Dari fragmen keramik asing tersebut terdapat fragmen keramik masa sekitar abad 11-13 cukup dominan," jelasnya.

Dahulunya, ungkap Supriyo, lokasi sekitar waduk Gondang merupakan sebuah lembah dari perbukitan kapur di mana mengalir sungai Gondang yang ramai dilalui oleh perahu-perahu yang mengangkut barang dagangan dari pedalaman ke muara pantai Utara di sekitar Leran dan Gresik. Berdasarkan cerita tutur yang berkembang di masyarakat Lamongan, imbuh Supriyo, ada kisah tutur menarik yang tentunya dapat di hubungkan dengan keberadaan sungai ini, yaitu kisah mengenai Mbok Rondo Gondang.

"Konon Mbok Rondo Gondang yang juga dipercaya sebagai Dewi Sekardadu melakukan kontak dagang dan penyebaran agama bersama jaringannya dari sekitar Giri (Gresik) hingga ke pelosok pedalaman Lamongan, beliau sampai di sekitar Gondang Sugio dan tinggal untuk beberapa waktu di Gondang. Di sekitar lokasi inilah para keluarga besar Dewi Sekardadu juga melakukan dakwah penyebaran agama Islam. Hingga sekian waktu berlalu Dewi Sekardadu meninggal dan di makamkan di Gondang atau tepatnya di depan Waduk Gondang," paparnya.


(iwd/iwd)


Hide Ads