Strategi Pemkot Surabaya Kendalikan Inflasi Jelang Nataru

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 10 Nov 2024 14:35 WIB
Pasar di Surabaya (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemkot Surabaya menyiapkan strategi untuk mengendalikan inflasi dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal Strategi ini untuk menjamin stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok masyarakat.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan, langkah pertama yang dilakukan ialah konsisten menggelar Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah bersama distributor bahan pokok.

"Kami bekerja sama dengan distributor bahan pokok dengan menjual komoditas di bawah harga pasar, antara lain, beras, gula, minyak, telur ayam, daging ayam, olahan daging sapi, cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan bawang putih," kata Dewi, Minggu (10/11/2024).

"Per Oktober sampai 8 November 2024, Pemkot Surabaya telah melaksanakan Pasar Murah sebanyak 18 kali dan Gerakan Pangan Murah sebanyak dua kali," tambahnya.

Pemkot Surabaya juga rutin menggelar operasi pasar bersama produsen minyak goreng menyalurkan 52.800 sampai 61.800 liter minyak setiap bulan di 9 hingga 17 pasar tradisional. Selain itu, dilakukan pemantauan harga dan stok di pasar-pasar utama, distributor, dan toko swalayan secara berkala.

"Ini bertujuan untuk mengetahui pergerakan harga dan ketersediaan bahan pokok di Kota Surabaya," ujarnya.

Untuk memperkuat pengendalian inflasi, Pemkot Surabaya membentuk kios-kios Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di 18 pasar. Kios tersebut sebagai sarana pengendalian harga dan pemenuhan bahan pokok dengan harga wajar.

Di sektor produksi pangan, Pemkot mendorong kegiatan tanam dan panen padi, bawang merah, serta cabai untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.

Mengantisipasi kepanikan dan pembelian berlebih, Dewi mengimbau masyarakat bijak saat berbelanja dan tidak panic buying. Sebab, stok pangan di Surabaya cukup dan tidak perlu membeli dalam jumlah berlebihan.

"Dalam menyongsong HBKN Natal dan Tahun Baru 2025, TPID Kota Surabaya bersama instansi terkait juga akan melakukan peninjauan langsung ke pasar tradisional, distributor, dan toko swalayan. Peninjauan dilakukan untuk mengecek kondisi ketersediaan bahan pokok serta mencegah adanya penimbunan. Sehingga ketersediaan dan harga bahan kebutuhan pokok di Surabaya dapat terjamin dan terkendali," jelasnya.

Selain pengawasan, Dinkopdag Surabaya bersama instansi terkait akan terus melanjutkan Pasar Murah dan Operasi Pasar menjelang Nataru.

"Langkah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan barang kebutuhan pokok dengan lebih terjangkau dan harga murah kepada masyarakat dan pedagang," pungkasnya.



Simak Video "Video: Pemkot Surabaya Segel Gudang CV Sentoso Seal yang Viral Tahan Ijazah Karyawan"

(ihc/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork