"Mari bu dipilih tasbih bidara ada, tasbih cincin juga ada," kata pedagang menawarkan dagangannya.
Tawar menawar pun terjadi antara pedagang dan para ibu-ibu peziarah itu. Tak jarang mereka juga tampak mencoba satu per satu tasbih yang terpajang di atas lapak yang masih masuk area Wisata Religi Sunan Ampel itu.
Suasana Timur Tengah memang terasa kental di kawasan tersebut. Ini karena para peziarah yang datang biasanya langsung disambut dengan aneka barang-barang PKL seperti parfum, kurma, tasbih, sajadah hingga mainan anak.
Meski hari biasa, namun tetap saja, kawasan Wisata Religi Sunan Ampel tak pernah sepi dari peziarah. Mereka biasanya rata-rata dari liar daerah yang ingin ngalap berkah di Makan sunan pemimpin Wali Songo itu.
"Saya dari Bangkalan, Madura ini sama teman-teman pengajian habis ziarah mampir cari tasbih," ujar Zumrotul Alfiyah kepada detikJatim.
Agus Nadi, salah satu pedagang kaki lima di kawasan Wisata Religi Sunan Ampel menyebut peziarah merupakan pembeli utama. Semakin ramai peziarah berdatangan maka akan banyak mereguk untung. Meski demikian ia tak menyebut berapa omzet yang didapat.
![]() |
"Namanya berdagang omzet kadang tak menentu, tapi paling sepi biasanya dapat Rp 200 ribu itu sudah bagus per hari," ungkap Agus.
Para PKL yang menjamur di setiap akses pintu masuk kawasan Ampel ini biasanya tergabung dalam beberapa paguyuban. Salah satunya di akses Ampel Suci ini. Mereka tergabung dalam Himpunan Pedagang Kecil Ampel Suci Surabaya (HPKAS).
"Kalau di HPKAS ini jumlahnya ada 63 PKL," ujar pria 45 tahun itu.
Tentu saja jumlah PKL itu yang terhitung. Karena sebenarnya jumlahnya bisa mencapai ratusan dan belum terdata. Data PKL tersebut biasanya diambil dari jumlah yang masuk menjadi anggota paguyuban dan membayar uang iuran.
Agus memastikan bahwa para pedagang rata-rata di Ampel merupakan masyarakat sekitar. Tak terkecuali PKL yang ada di sekitar kawasan Ampel Suci yang telah turun temurun.
"Saya sendiri generasi ketiga, kakek saya dagang di sini, bapak lalu saya sejak tahun 1999," tutur Agus.
Selain berdagang di kawasan Ampel, Agus menyebut rata-rata PKL juga punya usaha sampingan. Meski demikian usaha mereka tak jauh dari produk yang ditawarkan di Ampel.
"Saya usahanya ya distributor minyak wangi, tasbih biasanya untuk suvenir haji," ujar Agus.
Stok barang tersebut, lanjut Agus, biasanya mereka ambil dari agen setempat dan impor dari China, Turki hingga Arab Saudi. "Ada yang impor seperti air zam-zam itu kita impor," imbuh Agus.
Musim haji merupakan masa panen bagi PKL di Ampel, sebab biasanya banyak pesanan untuk suvenir. Dari sini biasanya mereka mencari modal tambahan dari.
Salah satu pinjaman modal yang pernah ia manfaatkan adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI sebesar Rp 50 juta untuk tambahan modal.
"Ya KUR BRI itu membantu sekali, saya ambil juga dan rata-rata PKL di sini juga dibantu pinjaman modal hingga prasarana hingga QRIS untuk berdagang," tandas Agus.
KUR BRI sendiri merupakan kredit modal kerja yang memiliki usaha produktif dan layak. Dalam situs BRI disebutkan, untuk KUR Mikro Bank BRI plafon sampai Rp 50 juta. Sedangkan KUR kecil plafonnya dari 50 juta hingga Rp 500 juta per debitur.
Pengajuan KUR kini juga semakin mudah, karena bisa diajukan cukup melalui ponsel para pelaku usaha. Berikut cara pengajuan melalui online yang dilansir dari laman resmi BRI, KUR BRI 2024
1. Buka situs kur.bri.co.id di browser HP atau laptop.
2. Pilih 'Ajukan Pinjaman'.
3. Login menggunakan email. Jika belum punya akun, pilih 'Daftar' atau bisa menggunakan akun Google
4. Tunggu proses verifikasi melalui e-mail yang sudah didaftarkan sebelumnya.
5. Jika sudah diverifikasi, kembali login menggunakan email dan password.
6. Pilih 'Ajukan Pinjaman KUR'.
7. Baca ketentuan dan syarat, lalu centang 'Saya adalah nasabah BRI' serta 'Setuju dan Ajukan Pinjaman'.
8. Klik I'm not a Robot.
9. Isi informasi tentang data diri secara lengkap dan benar.
10. Isi data usaha kamu secara lengkap.
11. Unggah beberapa dokumen pendukung.
12. Klik 'Selanjutnya' untuk masuk ke halaman pengajuan pinjaman.
13. Isi data pengajuan, seperti nominal pengajuan dan tenor.
14. Klik 'hitung angsuran' untuk melihat angsuran akan dibayar.
15. Klik 'ajukan pinjaman'.
16. Tunggu sampai muncul informasi apakah pinjaman disetujui atau tidak.
(abq/fat)