Tiada Bau Menyengat di Kandang Ayam Peternakan Jago Karah Farm

Tiada Bau Menyengat di Kandang Ayam Peternakan Jago Karah Farm

Amir Baihaqi - detikJatim
Kamis, 25 Apr 2024 17:13 WIB
Peternak Jago Karah Farm Surabaya
Daluri, peternak Jago Karah Farm menunjukkan kandang ayam minim bau tak sedap (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)
Surabaya - Namanya Jago Karah Farm (JKF). Peternakan ayam ini berlokasi tepat di bawah jalan layang Tol Surabaya-Porong dan padat penduduk Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan.

Peternakan ini awalnya diinisiasi lurah setempat bernama Ali Pranoto. Saat itu, ia bersama empat warganya kemudian merintis peternakan ayam. Tujuannya yakni memberdayakan dan meningkatkan ekonomi warga setempat.

"Didirikannya tahun 2022, ya baru sekitar setahun ini," kata Daluri sekretaris dan anggota awal yang merintis JKF kepada detikJatim.

Uniknya, meski di lahan sempit dan di tengah-tengah pemukiman padat penduduk, peternakan JKF minim mengeluarkan aroma bau menyengat khas kandang ayam. Hal ini karena pakan ayam yang diberikan merupakan hasil fermentasi.

"Kondisi kandang juga harus dalam keadaan kering sehingga tak menghasilkan bau yang menyengat," papar Daluri.

Pada awal merintis, para peternak hanya berjumlah sekitar 10 orang. Sedangkan ayam diternak merupakan bantuan dari karang taruna setempat berupa DOC atau anak ayam yang berusia sehari.

Peternak Jago Karah Farm SurabayaLokasi peternakan Jago Karah Farm Surabaya yang berada tepat di bawah jalan layang Tol Surabaya-Porong (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)

Anak ayam ini diberikan gratis kepada setiap warga yang bersedia jadi anggota JKF. Jika sudah besar dan bertelur, anggota wajib mengembalikan kepada pengelola JKF untuk pengembangan selanjutnya.

Kebanyakan ayam yang diternak merupakan jenis Kampung Unggul Balingbatan (KUB). Ini karena sejumlah keunggulannya seperti cepat besar dan jumlah telurnya yang bisa mencapai lebih banyak daripada ayam lainnya.

Namun, ada juga sejumlah peternak yang merawat ayam hias. Antara lain jenis brahma, serama dan sensi yang harganya bisa mencapai jutaan.

Para peternak bukan tanpa kendala, persoalan modal dan harga pakan ternyata sempat menjadi kendala. Tak hanya itu penyakit flu burung juga jadi momok bagi peternak.

"Bulan Agustus lalu hampir seluruh ayam mati mendadak karena flu burung. Beruntung hanya sekali itu," kenang Daluri.

Kendala para peternak kemudian sedikit terbantu dengan adanya bantuan dari BRI. Adapun bantuan yang diberikan berupa satu unit mesin pembuat pakan pelet, mesin pemotong, pencacah rumput dan empat unit mesin inkubator telur.

Peternak Jago Karah Farm SurabayaDaluri menunjukkan mesin otomatis inkubator telur di peternakan Jago Karah Farm Surabaya (Foto: Amir Baihaqi/detikJatim)

Menurut Daluri, bantuan prasarana tersebut membuat para peternak bisa bernapas lega. Sebab, selain bisa membuat pakan sendiri, para peternak juga bisa mengajukan pinjaman modal, terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Saya sendiri ambil KUR BRI Rp 15 juta untuk tambahan modal," ujar Daluri.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bantuan yang diberikan kepada peternak JKF merupakan program Klasterku Hidupku. Bantuan tersebut diharapkan bisa mendukung produktifitas para pelaku usaha.

"Kami juga mendorong produktivitas kelompok usaha dengan memberikan bantuan peralatan usaha atau sarana prasarana pendukung. Semoga, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya," tandas Supari.


(abq/fat)


Hide Ads