Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun mempercepat penyelesaian Bus Listrik Merah Putih (BLMP). Permintaan itu supaya bus yang dibuat bisa dimanfaatkan saat penyelenggaraan puncak G20 pada November 2022 mendatang.
"Saya datang ke INKA ini untuk memastikan progress bus untuk G20 di Bali agar dipercepat proses pembangunannya," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kepada wartawan di INKA Madiun, Minggu (17/7/2022).
Budi mengatakan bahwa ada 30 unit bus listrik yang diproduksi INKA Madiun untuk transportasi acara G20 di Bali November 2022 mendatang. Ia meminta agar INKA Madiun mengerjakan tepat waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta progress pembangunan bus untuk di Bali (G20) itu tepat waktu. Saya pesankan Dirut Inka secara khusus untuk mempercepat proses pembangunan bus itu sendiri," Kata Budi.
Budi meminta pengerjaan dipercepat agar masih ada sisa waktu sebelum digunakan bila nantinya ada kendala dalam hal operasional sehingga memerlukan perbaikan.
"Kita harus perhitungkan bus ini dengan suatu standar keselamatan yang baik," ujarnya.
Budi menambahkan PT INKA bekerja sama dengan Kemendikbudristek dan sejumlah perguruan tinggi dalam penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada bus listrik. TKDN bus itu diklaim mencapai lebih dari 50 persen. Kemendikbudristek mendukung pendanaan riset bus listrik itu.
"Sejumlah operator BUMN seperti Perum Damri, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT INKA (Persero) diminta untuk terus mendukung dan membuka kesempatan bagi dunia pendidikan guna melakukan riset pengembangan teknologi transportasi secara lebih intensif," ungkapnya.
Menhub Budi Karya menyebutkan dari 30 jumlah bus listrik yang ada saat ini disediakan untuk perhelatan G20 diharapkan akan ditambah lebih banyak lagi.
Sejumlah operator BUMN seperti Perum Damri, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT INKA (Persero) diminta terus mendukung dan membuka kesempatan bagi dunia pendidikan guna melakukan riset pengembangan teknologi transportasi lebih intensif.
"Semua BUMN kami libatkan untuk produksi BLMP yang akan digunakan pertama kali untuk acara G20 yang merupakan penugasan oleh Kemendikbudristekditi kepada konsorsium Perguruan Tinggi dan PT INKA (Persero)," katanya.
Selain meninjau progress terkait bus listrik, Budi Karya juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Penelitian dan Pengembangan Kereta Ringan Berbasis Hybrid dan Cerdas.
Nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan oleh BRIN, PT INKA, PT KAI, dan beberapa perguruan tinggi.
Direktur Utama PT. INKA Madiun Budi Noviantoro dalam MOU Nota Kesepahaman tentang Penelitian dan Pengembangan Kereta Ringan Berbasis Hybrid dan Cerdas melibatkan Perguruan tinggi dalam pengerjaan BLMP untuk G20. Yakni Politeknik Negeri Madiun, ITS Surabaya, UGM, UNAIR, dan ISI Denpasar.
"Kami melibatkan perguruan tinggi negeri dan kemungkinan swasta juga nantinya untuk riset ini. Ini adalah mimpi kita yang sudah lama, sebenarnya," papar Budi.
Dari yang dihimpun detikJatim, Kereta ringan hybrid dan cerdas merupakan pengembangan dari beberapa produk INKA yakni LRT Sumsel, LRT Jabodebek, dan Tram Mover.
Teknologi yang tersemat di dalam bus itu di antaranya persinyalan otomatis/brake otomatis apabila melewati batas kecepatan, driverless Grade of Automation (GOA) 3, terintegrasi dengan Internet of Things (IoT), serta Smart Maintenance.
(dpe/fat)