Iqbal Temui Menhub Bahas Kapal Cepat Benoa-Senggigi dan Bus Listrik

Iqbal Temui Menhub Bahas Kapal Cepat Benoa-Senggigi dan Bus Listrik

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 10 Des 2024 16:51 WIB
Gubernur NTB terpilih Lalu Muhamad Iqbal bertemu dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Gubernur NTB terpilih Lalu Muhamad Iqbal bertemu dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Jakarta, Selasa (10/12/2024). (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Gubernur NTB terpilih Lalu Muhamad Iqbal menemui Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, hari ini. Pertemuan itu dilakukan sehari setelah dia didaulat menang pada Pilgub NTB oleh KPU, Senin (9/12) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki itu membahas sejumlah isu strategis pembangunan transportasi di NTB. Antara lain rencana penguatan transportasi publik bus listrik, pembangunan pelabuhan penumpang kapal cepat dari Benoa, Denpasar, ke Senggigi, Lombok Barat.

"Kami juga membahas penyelesaian pelabuhan penumpang dan barang di Desa Karumbu, Langgudu, Kabupaten Bima," kata Lalu Iqbal dalam keterangannya, Selasa (10/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iqbal mengatakan, menjadi gubernur selama 5 tahun itu dirasa singkat. Dia tak mau menunggu dilantik baru bekerja.

"Gubernur itu perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. Jadi dari awal memang harus koordinasi dengan kabinet supaya kerja-kerjanya sejalan dengan visi pimpinan nasional," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Menurut dia, keberadaan bus listrik sebagai transportasi publik di NTB masih minim. Kondisi ini menghambat upaya peningkatan pembangunan pariwisata di Lombok dan Sumbawa.

"Karena itu perlu memikirkan alternatif kebijakan untuk mempercepat pengembangan transportasi publik dengan moda yang ramah lingkungan," ujarnya.

Untuk mendukung perkembangan pariwisata, Iqbal melanjutkan Menhub juga membahas rencana pembangunan pelabuhan khusus penumpang kapal cepat yang menghubungkan Senggigi dengan Pelabuhan Benoa di Bali.

"Untuk menyiapkan alternatif transportasi cepat selain jalur udara Bali-Lombok, juga untuk menghidupkan kembali pariwisata di Senggigi serta Kota Tua Ampenan. Pembangunan pelabuhan ini kemungkinan akan menggunakan model kerja sama pemerintah dengan swasta," ucapnya.

Sementara itu, terkait pelabuhan di Karumbu, Kecamatan Langgudu Bima, pembangunan pelabuhan oleh Pemerintah Pusat tersebut belum berfungsi secara optimal. Pelabuhan yang berstatus pelabuhan nusantara ini baru dipakai hanya untuk pelabuhan kapal-kapal ikan kecil.

"Nanti harus dijadikan pelabuhan penumpang dan barang dari Kabupaten Bima-Sumba menggunakan kapal-kapal PT ASDP. Optimalisasi ini akan secara signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Bima Selatan," tandasnya.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan menyampaikan pentingnya optimalisasi infrastruktur transportasi dan penguatan sumber pembiayaan alternatif untuk pembangunan infrastruktur transportasi baru di NTB.

"Banyak sekali infrastruktur transportasi yang sudah dibangun tapi belum optimal pemanfaatannya. Ini akan kami optimalkan akan dorong sumber pembiayaan alternatif untuk pembangunan infrastruktur baru, termasuk pelibatan swasta," bebernya.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads