Strategi Perajin Tahu di Jombang Bertahan di Tengah Harga Kedelai Mahal

Strategi Perajin Tahu di Jombang Bertahan di Tengah Harga Kedelai Mahal

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Rabu, 23 Feb 2022 04:05 WIB
perajin tahu di jombang
Cara bertahan perajin tahu di tengah mahalnya harga kedelai (Foto: Enggran Eko Budianto)
Jombang -

Para produsen tahu di Desa Plosogeneng, Kecamatan/Kabupaten Jombang memilih tetap beroperasi di tengah mahalnya harga kedelai. Agar tidak rugi, mereka mengurangi ukuran tahu, lalu menjualnya dengan harga yang sama.

Seperti yang dilakukan Saiful (40), produsen tahu di Dusun Plosokendal, Desa Plosogeneng. Harga kedelai yang naik dari Rp 9.500 menjadi Rp 11.000 per Kg sejak sebulan lalu, memaksanya memutar otak agar bisnisnya terus berputar.

Salah satunya dengan mengurangi kapasitas produksinya. Yaitu dari 18 kotak (bak) tahu menggunakan 54 Kg kedelai per hari, menjadi 12 kotak tahu menghabiskan 36 Kg kedelai. Masing-masing kotak tahu bervolume 50x50x50 cm kubik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

perajin tahu di jombangFoto: Enggran Eko Budianto

"Ukuran tahu saya perkecil dan isi kedelainya juga saya kurangi. Biasanya satu kotak tahu menjadi 30 potong, sekarang menjadi 32 potong," kata Saiful kepada wartawan di tempat usahanya, Rabu (23/2/2022).

Tahu-tahu buatan Saiful biasa dipasarkan ke wilayah Perak, Jombang. Ia menjual tahu berukuran lebih kecil itu dengan harga tetap, yakni Rp 12.000 per kotak atau Rp 400 per potong. Strategi tersebut ia pilih agar tidak rugi akibat mahalnya harga kedelai.

ADVERTISEMENT

"Untuk menyiasati supaya kami tetap bisa bekerja. Mudah-mudahan harga kedelai cepat stabil di bawah Rp 10.000," terangnya.

Strategi yang hampir sama diterapkan Abu Muslik, produsen tahu di Dusun Plosokendal, Desa Plosogeneng. Ia hanya mengurangi ukuran tahu buatannya dari 28 potong menjadi 30 potong per kotak.

Sedangkan kapasitas produksi hariannya tetap 50 kali masak. Setiap masak menghabiskan 18 Kg kedelai. Tahu-tahu buatan Abu biasa dipasarkan di Jombang saja.

"Keuntungan kami jelas berkurang, hanya untuk bertahan," tandasnya.




(iwd/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads