PT PLN (Persero) memastikan kesiapan pasokan listrik nasional selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru), khususnya di Jawa Timur yang menjadi salah satu tujuan utama pergerakan masyarakat. Hal itu ditegaskan Wakil Kepala Badan Pengaturan BUMN Aminuddin Ma'ruf saat kunjungan kerja ke PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur.
"Jawa Timur itu salah satu daerah tujuan berkaitan dengan momentum Nataru, pergerakannya sangat besar dari Jabodetabek menuju Jatim, kami dengan PLN memastikan wilayah Jatim pasokan listriknya aman," ujarnya saat kunjungan kerja di Surabaya, Senin (22/12/2025).
Aminuddin menyebut, kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh aspek kesiapan kelistrikan berjalan optimal, mengingat tingginya mobilitas masyarakat selama libur panjang akhir tahun.
"Ketersediaan listrik masih sangat aman, reservenya sekitar 30% dari beban puncak maksimal yang ada di Jawa Timur. Kemudian ketersediaan energi primernya juga dalam batas aman," tuturnya.
Sejalan dengan itu, Direktur Distribusi PT PLN (Persero) Arsyadany Ghana mengatakan penguatan pengamanan listrik dilakukan dengan belajar dari bencana alam di Sumatra yang sempat menimbulkan gangguan kelistrikan secara luas.
"Belajar dari bencana Sumatra gangguan kelistrikan bisa terjadi secara masif, sangat cepat dan bersamaan," tuturnya.
Ia menjelaskan, pemulihan infrastruktur distribusi listrik akibat hal tersebut membutuhkan biaya hingga Rp 256 miliar dan berdampak besar terhadap aktivitas masyarakat.
Pengalaman itu menjadi pijakan PLN untuk mempertebal pengamanan kelistrikan selama Nataru, terutama di fasilitas publik dan lokasi strategis.
"Termasuk menjaga kepercayaan publik di tengah cuaca ekstrem yang semakin kompleks," jelasnya.
Dari sisi pasokan, Arsyadany pun memastikan daya listrik nasional berada dalam kondisi aman dan mencukupi. Proyeksi beban puncak listrik selama Nataru diperkirakan mencapai 46,8 gigawatt (GW), sementara daya pasok nasional mencapai 53,9 GW.
"Kami proyeksikan beban puncak (selama) Nataru 46,8 GW. Daya pasokan kita 53,9 GW, secara nasional. Jadi melihat kapasitas proyeksi beban masih ada resevre margin 15% atau 7 GW," ungkapnya.
Simak Video "Video: Nikmati Perjalanan Mudik Nataru 2025 Lebih Nyaman Bersama Pertamina!"
(irb/hil)