Libur Nataru 2025, Arus Lalin Malang Raya Diprediksi Padat

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 20 Des 2025 15:20 WIB
Ilustrasi Lalu lintas di Kawasan Malang Foto: M Bagus Ibrahim
Malang -

Arus lalu lintas di wilayah Malang Raya diprediksi mengalami peningkatan signifikan saat libur Natal dan Tahun Baru. Hal ini didorong tingginya pergerakan manusia saat libur panjang tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan adanya peningkatan pergerakan manusia pada libur Natal dan Tahun, akan berdampak pada meningkatnya volume kendaraan di wilayah Malang Raya.

Widjaja menyebut, peningkatan volume kendaraan di wilayah Malang Raya diperkirakan menyentuh angka 2.71 persen.

"Kalau berdasarkan survei dari Kementerian Perhubungan, pergerakan manusia tahun 2025 ini naik menjadi 7 persen, atau sekitar 119,5 juta orang. Untuk Malang Raya sendiri diperkirakan naik sekitar 2,71 persen," sebut Widjaja kepada wartawan, Sabtu (20/12/2025).

Widjaja membeberkan, bahwa Kota Malang memiliki posisi strategis dalam arus mobilitas masyarakat saat libur Natal dan Tahun Baru.

Selain menjadi tujuan wisata, Kota Malang juga menjadi jalur alternatif menuju Kota Batu maupun kawasan wisata lain di Malang Raya.

"Kalau ke Kota Batu sudah penuh, biasanya dialihkan lewat tol, masuk Pakis atau Madyopuro. Jadi Kota Malang ini bisa menjadi tujuan sekaligus lintasan," tuturnya.

Sementara berdasarkan data Dishub Kota Malang pada Natal 2024 tercatat kendaraan roda dua yang masuk mencapai 524.044 unit dan roda empat sebanyak 183.056 unit.

Angka ini diproyeksikan meningkat pada Natal 2025, dengan prediksi kendaraan roda dua mencapai 538.246 unit dan roda empat sebanyak 188.017 unit.

Sementara itu, pada periode tahun baru 2026 kendaraan roda dua yang masuk Kota Malang diprediksi mencapai 419.433 unit.

Sedangkan roda empat sebanyak 162.148 unit. Angka ini diprediksi meningkat mengingat pada 2025 lalu untuk kendaraan roda dua mencapai 408.366 unit, sedangkan roda empat mencapai 157.870 unit.

Widjaja menambahkan, pihaknya juga telah memetakan sejumlah titik rawan kepadatan.

Di antaranya kawasan Jalan Ahmad Yani, koridor Soekarno-Hatta, Borobudur hingga kawasan Universitas Brawijaya, serta akses masuk dari arah Madyopuro.

"Kalau terjadi kepadatan signifikan, tentu akan dilakukan rekayasa lalu lintas. Tapi sifatnya insidental dan sementara, dipimpin langsung oleh kepolisian," imbuhnya.

Dishub Kota Malang juga telah menyiapkan langkah antisipasi dengan menempatkan pos pantau dan pos pelayanan di titik-titik strategis. Selain itu, pemantauan lalu lintas juga diperkuat dengan pemanfaatan teknologi.

"Kita gunakan ATCS dan CCTV untuk memantau pergerakan kendaraan. Dari situ, kalau memang diperlukan tindakan pengaturan tambahan, bisa langsung dilakukan," tutupnya.



Simak Video "Video: Serba-serbi Diskon Transportasi Nataru"

(ihc/ihc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork