.webp)
Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Pemerintah Kota Batu mulai menyiapkan serangkaian strategi demi memastikan arus wisatawan tetap lancar. Selain memaksimalkan moda transportasi yang sudah tersedia, integrasi antar-kendaraan umum juga menjadi fokus agar pergerakan pengunjung lebih mudah selama puncak kunjungan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu, Hendri Suseno mengatakan bahwa tahun ini dinamika transportasi semakin kompleks dengan hadirnya layanan Trans Jatim rute Malang-Batu.
Kehadiran angkutan itu dinilai sangat membantu wisatawan dari Malang yang ingin berlibur ke Kota Batu tanpa harus membawa kendaraan pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kehadiran Trans Jatim Malang Raya sangat membantu wisatawan yang hendak berkunjung ke Kota Batu," ujarnya saat dihubungi detikJatim, Selasa (2/12/2025).
Meski begitu, Pemkot Batu tetap menyiapkan langkah tambahan agar wisatawan dapat mencapai destinasi wisata dengan lebih mudah.
Kendaraan shuttle atau angkutan hingga opsi ojek di sejumlah titik strategis direncanakan akan ditambah untuk memperpendek jarak tempuh dari titik turun menuju lokasi wisata.
"Rencananya untuk strategi integrasi transportasi nanti akan ditambah shuttle, angkutan, atau bahkan ojek yang bisa membantu wisatawan semakin dekat dengan tujuan wisata," tambah Hendri.
Pengaturan kendaraan pribadi juga menjadi perhatian utama. Untuk mengurangi kepadatan di pusat kota, Pemkot Batu akan menyiapkan kantong-kantong parkir besar di sejumlah titik.
"Tentu akan ada kantong parkir besar. Tetapi detailnya masih akan dibahas besok Rabu (3/12/2025) bersama polisi, Dishub dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan pengaturannya tepat. Intinya agar wisatawan dapat berlibur dengan nyaman dan aman," katanya.
Hendri memastikan pola pengaturan yang diterapkan nantinya akan menyesuaikan kondisi puncak kunjungan. Berbagai opsi rekayasa lalu lintas seperti buka-tutup arus, pengalihan jalur, dan pengaturan waktu tertentu menjadi bagian dari skenario yang sedang disusun
(ihc/dpe)
