Banjir Meluas di Kota Malang, 298 Titik Tercatat Sepanjang Tahun Ini

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 17 Des 2025 12:58 WIB
Foto: Ilustrasi banjir di Malang
Malang -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat ada 298 titik terdampak banjir hingga awal Desember 2025. Wilayah terdampak ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

Data BPBD Kota Malang sepanjang Januari 2025 hingga awal Desember 2025, diketahui ada 45 kejadian bencana banjir dengan jumlah wilayah terdampak sebanyak 298 titik. Sementara tahun 2024, tercatat ada 36 kejadian bencana banjir dengan wilayah terdampak sebanyak 182 titik.

Dengan jumlah itu, wilayah terdampak maupun kejadian banjir di Kota Malang pada tahun 2025 mengalami peningkatan cukup dratis. Jumlah sebaran banjir tahun ini, mengalami penambahan sebanyak 116 titik, dan ada peningkatan enam kejadian.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Prayitno menyatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan wilayah terdampak dan jumlah kejadian banjir bertambah di Kota Malang pada tahun ini. Salah satunya curah hujan tinggi.

"Sesuai rilis BMKG, curah hujan di tahun 2025 mengalami peningkatan hingga 40 persen, dibanding tahun 2024," kata Prayitno saat dikonfirmasi, Rabu (17/12/2025).

Prayitno juga membeberkan, berdasarkan rilis BMKG, curah hujan rata-rata di wilayah Malang juga mengalami peningkatan sampai 300 persen.

"Jadi, biasanya 20 mili liter, naik menjadi 60 mili liter," bebernya.

Hal itulah, lanjut Prayitno, yang mengakibatkan banyaknya kejadian banjir serta jumlah wilayah terdampak di tahun 2025. Sebagai contoh, kejadian banjir pada 4 Desember 2025 sore, mengakibatkan 39 wilayah terdampak, satu di antaranya ruas jalan utama.

"Pada 4 Desember lalu, curah hujan 300 persen. Sesuai rilis BMKG," sambungnya.

Selain curah hujan, kata Prayitno, kondisi drainase, sedimentasi, serta sampah juga menjadi faktor penyebab terjadinya banjir di Kota Malang. Upaya mitigasi pun sudah dilakukan sebagai langkah pencegahan. Termasuk menggencarkan kerja bakti pada saluran drainase serta mengangkat sedimentasi sungai.

"Kami hanya melakukan tindakan mitigasi pada saat terjadi bencana. Untuk normalisasi infrastruktur, wilayah kerja dinas teknis," bebernya.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi datangnya banjir susulan, BPBD mengimbau agar masyarakat selalu waspada, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di area daerah aliran sungai (DAS).

"Waspadai endapan sampah yang berpotensi menyumbat aliran air. Dan, mitigasi untuk jalur evakuasi," pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memastikan potensi bencana hidrometeorologi di Kota Malang tidak akan terjadi lagi ke depan, meski curah hujan diprediksi tetap tinggi.

Karena, sedimentasi saluran air yang sebelumnya menjadi penyebab terjadinya banjir di Kota Malang, menurut Wahyu, sudah dibersihkan. Sehingga, diperkirakan tidak akan terjadi lagi kejadian serupa di kemudian hari.

"Sedimentasi sudah dibersihkan, kami kerja bakti seluruh RT. Jadi kemungkinan tidak akan banjir lagi meskipun hujan datang nanti," ujarnya.

Pemkot Malang juga menguatkan koordinasi Forkopimda Kota Malang untuk melakukan sosialisasi serentak kepada masyarakat berkaitan dengan antisipasi bencana.

"Kami harap masyarakat semakin sadar akan kebersihan lingkungan, agar banjir seperti beberapa waktu lalu terjadi lagi, kalau terjadi yang rugi masyarakat juga," harapnya.



Simak Video "Video: Kepala Daerah Kerap Salahkan Hujan saat Bencana, Padahal Tata Ruang"

(irb/hil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork