Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), potensi longsor di jalur Cangar-Pacet kembali menjadi perhatian publik. Apalagi, jalur penghubung Kabupaten Mojokerto-Kota Batu itu baru saja dilanda longsor pada Senin (24/11/2025).
Kapolsek Pacet Iptu Mohammad Khoirul Umam meminta masyarakat tetap tenang. Ia memastikan sebagian besar jalur masih aman dilewati.
"Titik rawan longsor berada di area Kutukan Sendi ke atas, jadi kawasan wisata dan UMKM di bawahnya tetap beroperasi dan masih dalam kategori aman," kata Umam kepada detikJatim, Selasa (25/11/2025).
Meski begitu, Umam menekankan masyarakat tetap perlu peka terhadap kondisi cuaca. Menurutnya, keselamatan harus menjadi prioritas utama.
"Yang terpenting lihat sikon. Kalau hujan deras, lebih baik berhenti dulu. Kalau sudah reda, baru lanjut," ujarnya.
Ia menegaskan imbauan itu bukan berarti jalur Cangar-Pacet berbahaya, melainkan agar masyarakat lebih bijak menilai risiko saat curah hujan tinggi.
Selain potensi longsor, jalur ini juga dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan, khususnya saat musim liburan ketika volume kendaraan meningkat. Insiden rem blong pada turunan panjang masih menjadi salah satu kejadian yang perlu diantisipasi pengendara.
Untuk memantau potensi bencana, BPBD telah memasang alat pendeteksi longsor di titik-titik rawan. Umam mengatakan pihak kepolisian ikut mendampingi pengecekan alat tersebut untuk memastikan fungsinya optimal.
Terkait kesiapsiagaan alat berat, Umam menegaskan bahwa penanganannya berada di bawah kewenangan PUPR Provinsi dan BPBD. Dalam kejadian sebelumnya pun, alat berat yang diterjunkan ke lokasi longsor berasal dari UPT Bina Marga Provinsi.
Ia mengimbau masyarakat, terutama yang hendak berwisata atau melintas menuju Batu melalui jalur Cangar-Pacet agar selalu memantau prakiraan cuaca dari BMKG sebelum berangkat.
"Pacet masih kategori aman, curah hujan cukup tinggi tapi tidak membahayakan. Yang penting selalu cek info dari BMKG dan perhatikan kondisi di lapangan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Kronologi Terjadinya Longsor Cilacap yang Memakan Korban Jiwa"
(auh/hil)