Ratusan warga Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo terisolir karena akses utama tidak bisa dilalui akibat longsor. Ratusan warga ini terdiri dari enam RT di Wagir Kidul dan dua RT di Banaran.
Kepala Dusun Bangunsari, Nur Wijayanto, mengatakan aktivitas warga sementara lumpuh akibat tertutupnya jalan utama. Ia menyebut, warga memang memiliki jalan alternatif, namun harus memutar sejauh 6-7 kilometer.
"Warga harus memutar ke arah barat menuju Banaran, tapi kondisi jalan juga tertutup longsor. Untuk lewat pun lumayan sulit," kata Nur, Kamis (20/11/2025).
Sebelumnya, longsor terjadi usai hujan deras selama empat jam. Sebuah tebing setinggi 10 meter ambrol dan menimpa dua rumah warga. Tak hanya bangunan, empat motor dan tiga mobil ikut terkubur material tanah.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (19/11) sore, sesaat setelah hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 12.00 WIB. Tebing dengan lebar sekitar 20 meter ambruk dan menimbun satu rumah hingga rata dengan tanah, sementara satu rumah lainnya rusak berat pada bagian depan.
Korban longsor, Jemirin, menceritakan detik-detik kejadian saat dirinya tengah memerah susu sapi di belakang rumah.
"Ada suara gemuruh, terus saya ke depan, tahu-tahu sudah seperti ini. Penghuni lain saat itu sedang berada di belakang rumah semua," ujar Jemirin, Kamis (20/11/2025).
Ia menyebut tiga mobil dan satu motor miliknya hancur tertimbun material tanah liat. Bagian teras, garasi, hingga ruang tamu rumahnya juga rusak parah.
"Ini tiga mobil dan satu motor hancur, tidak ada yang terselamatkan," jelasnya.
"Kejadiannya tiba-tiba, awalnya memang hujan deras, tapi tidak ada tanda-tanda mau longsor," tambahnya.
Hingga kini, warga bersama perangkat desa masih bergotong royong membersihkan material longsor secara manual. Material berupa tanah liat membuat proses evakuasi dan pembersihan berjalan lambat.
Simak Video "Video Update Longsor di Banjarnegara: 2 Orang Meninggal-27 Orang Hilang"
(irb/hil)