Sejumlah warga masih nekat mendatangi lokasi bencana erupsi Gunung Semeru hanya untuk berfoto dan menonton kondisi Jembatan Gladak Perak. Kelakuan ini membuat polisi bertindak tegas dengan mengusir dan melarang warga menjadikan area terdampak APG sebagai wisata dadakan.
Kapolres Lumajang memerintahkan jajarannya untuk mengusir dan melarang warga berdatangan ke lokasi bencana erupsi Gunung Semeru yang dijadikan wisata dadakan.
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar mengatakan, pihaknya mengimbau dan melarang keras warga datang ke lokasi bencana hanya untuk berwisata. Ia menegaskan bahwa lokasi terdampak erupsi adalah area musibah, bukan tempat wisata.
"Kita perintahkan anggota yang ada di sejumlah titik lokasi bencana yang terdampak paparan vulkanik Awan Panas Guguran (APG) Gunungapi Semeru, untuk mengusir dan melarang warga yang datang ke lokasi hanya untuk berfoto ria, ini bukan tempat wisata ini musibah," tegas Alex, Kamis (20/11/2025).
AKBP Alex menambahkan, kebiasaan sebagian warga yang datang ke lokasi bencana bukan untuk membantu atau meringankan beban korban, tetapi justru menjadikan area itu sebagai tempat berfoto ria dan swafoto.
"Tolong kesadaran untuk masyarakat baik warga dari Lumajang sendiri, maupun warga dari luar kota, yang hanya datang ke lokasi Jembatan Gladak Perak hanya untuk menonton dan foto, selain titik tersebut masih berbahaya dan berisiko tinggi, kecuali untuk membantu meringankan beban penderitaan para korban, kami perbolehkan," tambah Alex.
Baca juga: Semeru Erupsi, 956 Jiwa Mengungsi |
Sementara itu, Kapolsek Candipuro AKP Lugito mengatakan situasi terkini menunjukkan awan panas guguran di bawah jembatan masih mengeluarkan asap dan masih panas. Karena itu pihaknya mensterilkan Jembatan Gladak Perak dari warga karena dinilai berbahaya dan berisiko tinggi, termasuk potensi luncuran awan panas susulan.
"Kondisi Jembatan Perak masih berisiko tinggi dan berbahaya, karena debu vulkanik APG masih keluarkan asap dan masih panas, berbahaya bagi keselamatan, jadi kita sterilkan lokasi Jembatan Gladak Perak sekarang," ujar Lugito saat dihubungi ponselnya oleh detikJatim.
Petugas bersama Bupati Lumajang, Forkopimda, Forkopimka, dan perangkat desa terus berkeliling di titik-titik terdampak untuk melakukan pendataan.
Simak Video "Video Timelapse Erupsi Semeru"
(abq/hil)