Besuk Kobokan Masih Panas dan Berasap Usai Semeru Meletus Dahsyat

Besuk Kobokan Masih Panas dan Berasap Usai Semeru Meletus Dahsyat

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Kamis, 20 Nov 2025 10:05 WIB
Sungai Besuk Kobokan usai erupsi Semeru
Sungai Besuk Kobokan (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Material vulkanik sisa awan panas guguran Semeru masih tampak panas dan mengeluarkan asap di Sungai Besuk Kobokan. Sejumlah warga nekat datang menyaksikan langsung kondisi pascaerupsi tersebut.

Pantauan detikJatim, pascadilanda erupsi Gunung Semeru, aliran Sungai Besuk Kobokan di Desa Sumber Wuluh dipenuhi material vulkanik sisa semburan awan panas guguran. Material yang menumpuk itu masih tampak panas dan mengeluarkan asap putih.

"Datang ke sini untuk melihat sisa erupsi gunung Semeru. Kondisinya masih panas karena masih keluar asap," ujar salah satu warga, Atok, kepada detikJatim, Kamis (20/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, material abu vulkanik yang berubah menjadi lumpur licin juga menutupi Jembatan Gladak Perak. Dari sini, terlihat aliran Sungai Besuk Kobokan usai diterjang awan panas guguran Semeru.

ADVERTISEMENT

Situasi berbahaya ini membuat polisi menutup total jembatan dan mengusir warga yang nekat datang hanya untuk berfoto.

Tumpukan tebal material abu vulkanik yang terkena hujan menutupi aspal jalan, baik di atas jembatan maupun sejumlah titik di Jalan Piket Nol yang terpapar awan panas. Campuran debu dan air hujan berubah menjadi lumpur vulkanik yang licin saat dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.

Dari atas Jembatan Gladak Perak juga terlihat luncuran awan panas yang masih mengeluarkan asap, menandakan material vulkanik masih panas.

Polisi dari Polsek Candipuro dan Polres Lumajang berjaga di lokasi dan melarang pengendara melintasi jembatan. Tak hanya itu, petugas juga mengusir warga yang datang hanya untuk asyik berfoto dan menjadikan lokasi bencana sebagai wisata dadakan, karena area tersebut merupakan zona musibah.

Kapolsek Candipuro AKP Lugito mengatakan kondisi jembatan dan aliran sungai masih sangat berbahaya.

"Untuk situasi terkini di atas Jembatan Gladak Perak dan aliran Sungai Curah Kobokan, masih beriso tinggi dan debu bercampur air hujan menjadi lumpur yang licin, berbahaya bagi pengendara baik roda 2 dan 4," ujar Lugito, Kamis (20/11/2025).

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat mematuhi aturan pemerintah terkait penutupan Jembatan Gladak Perak dan tidak datang ke lokasi bencana untuk dijadikan tempat wisata dadakan.

Selain itu, warga yang bermukim di titik rawan erupsi diminta sementara mengungsi ke lokasi aman karena dikhawatirkan terjadi letusan susulan atau awan panas guguran kembali.

Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar mengatakan pihaknya mengimbau dan melarang keras warga datang ke lokasi bencana hanya untuk berwisata. Ia menegaskan bahwa lokasi terdampak erupsi adalah area musibah, bukan tempat wisata.

"Kita perintahkan anggota yang ada di sejumlah titik lokasi bencana yang terdampak paparan vulkanik Awan Panas Guguran (APG) Gunungapi Semeru, untuk mengusir dan melarang warga yang datang ke lokasi hanya untuk berfoto ria, ini bukan tempat wisata ini musibah," tegas Kapolres Lumajang, Kamis (20/11/2025).

AKBP Alex menambahkan, kebiasaan sebagian warga yang datang ke lokasi bencana bukan untuk membantu atau meringankan beban korban, tetapi justru menjadikan area itu sebagai tempat berfoto ria dan swafoto.

"Tolong kesadaran untuk masyarakat baik warga dari Lumajang sendiri, maupun warga dari luar kota, yang hanya datang ke lokasi Jembatan Gladak Perak hanya untuk menonton dan foto, selain titik tersebut masih berbahaya dan berisiko tinggi, kecuali untuk membantu meringankan beban penderitaan para korban, kami perbolehkan," tambah Alex.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 3 Alat Berat Terjebak di Sungai Aliran Material Panas Semeru"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads