Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember di bawah kepemimpinan Bupati Muhammad Fawait terus mengebut program pengentasan kemiskinan ekstrem. Sejumlah kebijakan pada 100 hari pertama kepemimpinannya dinilai langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Di bidang kesehatan, Pemkab Jember telah menjalankan program Universal Health Coverage (UHC) yang menjamin layanan kesehatan gratis bagi seluruh warga. Sementara di sektor pendidikan, Gus Fawait meluncurkan program 20 ribu beasiswa pendidikan dan perbaikan fasilitas sekolah di berbagai kecamatan.
Tak berhenti di situ, Gus Fawait juga memperkuat infrastruktur dasar dengan mengaktifkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas PU Bina Marga. Tim ini bertugas merespons cepat laporan kerusakan jalan, terutama di wilayah pedesaan yang selama ini sulit dijangkau.
Lalu, inovasi Wadul Gus'e atau Wadah Aspirasi dan Pengaduan Langsung untuk Gus Fawait. Melalui terobosan ini, Pemkab Jember menegaskan diri sebagai salah satu daerah pelopor keterbukaan informasi publik dan pelayanan partisipatif berbasis teknologi di tingkat kabupaten.
Gus Fawait menjelaskan, Wadul Gus'e merupakan bagian dari komitmen Pemkab Jember untuk membangun tata kelola pemerintahan yang transparan, cepat tanggap, dan terbuka terhadap suara masyarakat.
Selain Wadul Gus'e, Pemkab juga meluncurkan program 'Gus'e Menyapa', di mana bupati turun langsung menyapa warga di berbagai kecamatan setiap pekan. Dalam kegiatan itu, Gus Fawait berdialog dengan kelompok masyarakat seperti guru ngaji, kader posyandu, dan kelompok tani. Tak hanya itu, digelar pula bursa UMKM lokal untuk mendorong perekonomian desa.
Langkah-langkah tersebut berbuah hasil. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, angka kemiskinan di Jember turun dari 224.077 jiwa menjadi 216.076 jiwa, atau dari 9,01 persen menjadi 8,67 persen.
"Transparansi bukan hanya kewajiban hukum, tapi kebutuhan moral. Ketika rakyat bisa bicara dan didengar, kepercayaan terhadap pemerintah akan tumbuh," ujar Gus Fawait dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025).
Hingga Oktober 2025, Wadul Gus'e telah menindaklanjuti 8.372 laporan masyarakat dengan tingkat penyelesaian mencapai 88 persen. Laporan yang masuk bervariasi, mulai dari keluhan soal infrastruktur jalan, pelayanan kesehatan, hingga administrasi kependudukan.
Melalui kanal Wadul Gus'e, masyarakat dapat langsung menyampaikan aspirasi dan keluhan pelayanan publik melalui WhatsApp di nomor 0811-3111-1108, media sosial resmi Pemkab, serta layanan corner di kantor kecamatan. Setiap laporan yang diterima akan diproses secara digital dan diteruskan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai bidangnya.
"Setiap aduan kami pantau sendiri perkembangannya. Kalau tidak selesai di level OPD, akan kami panggil untuk klarifikasi. Tujuannya agar masyarakat tahu bahwa setiap laporan mereka benar-benar ditindaklanjuti," tegas Gus Fawait.
Capaian ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Berdasarkan survei The Republic Institute, sebanyak 83,5 persen warga Jember menyatakan puas terhadap kecepatan dan respons Pemkab Jember melalui Wadul Gus'e. Angka ini menjadi yang tertinggi dibandingkan layanan publik daerah lainnya di Jawa Timur.
Program ini terbukti mendorong perubahan nyata di lapangan. Banyak laporan warga yang langsung ditindaklanjuti, mulai dari perbaikan jalan rusak, percepatan program Universal Health Coverage (UHC), hingga peningkatan kualitas layanan di berbagai sektor publik.
Kepala Dinas Kominfo Jember, Ahmad Muzayin, mengatakan integrasi Wadul Gus'e dengan sistem nasional SP4N-Lapor memastikan penanganan aduan publik semakin terukur dan transparan.
"Integrasi ini membuat laporan warga bisa dipantau lintas instansi, jadi tidak ada lagi alasan lambat atau tidak jelas tindak lanjutnya," ujarnya.
Inovasi ini juga mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri melalui BSKDN sebagai contoh praktik pemerintahan yang responsif dan inovatif. Selain itu, Wadul Gus'e sukses mengantarkan Pemkab Jember meraih sejumlah penghargaan bergengsi, seperti Public Service for IMPACT Award East Java 2025 dari MarkPlus Institute, Beritajatim Award 2025 untuk kategori Pemerintah Pendukung Keterbukaan Informasi Publik, serta Apresiasi 100 Hari Inovasi untuk Negeri oleh JTV yang menobatkan Gus Fawait sebagai Kepala Daerah Inovatif.
Gus Fawait menegaskan, keberadaan Wadul Gus'e bukan hanya sekadar kanal aduan, melainkan wujud nyata pemerintahan yang membuka ruang partisipasi warga.
"Kita ingin birokrasi yang terbuka, bukan menara gading. Masyarakat harus tahu, setiap aduan mereka dicatat dan ditindaklanjuti," tandasnya.
Atas dedikasinya yang luar biasa untuk Pemkab Jember, Gus Fawait menjadi nominator penerima detikJatim Awards 2025.
Jangan lewatkan, detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur. Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu, 5 November 2025.
Anugerah detikJatim Awards 2025 ini diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta. Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.
Simak Video "Video: Mahasiswi di Jember Korban Pemerkosaan Malah Disuruh Damai"
(irb/hil)