Round Up

Amuk Warga Sampang Rusak Alun-alun Serang Aparat Tuntut Pilkades Digelar

Amir Baihaqi - detikJatim
Rabu, 29 Okt 2025 09:05 WIB
Bentrokan demo massa tuntut digelarnya Pilkades di Sampang dengan aparat (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Sampang -

Demo menuntut digelarnya pemilihan kepala desa (Pilkades) di Gedung DPRD Sampang berakhir ricuh. Polisi terpaksa melepaskan 8 tembakan gas air mata ke massa yang mulai rusuh.

Pantauan di lokasi massa datang dengan berjalan kaki menuju mulai Pukul 14.00 WIB. Mareka tampak membawa berbagai spanduk dan poster yang meminta Pilkades segera digelar.

Setiba di depan gerbang gedung DPRD, massa mencoba masuk. Namun Langkah para demonstran tersebut dihalangi oleh aparat yang berjaga.

"Kami minta aparat kepolisian tidak menjadi penghalang kami untuk menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPRD bukan di jalan Raya," kata koordinator aksi, Mausul, Selasa ( 28/10/2025).

Mausul mengatakan 143 desa di Sampang yang dipimpin Penjabat (Pj) Kades sejak tahun 2021. Akibatnya mereka tidak memberikan dampak perubahan lebih baik dalam pemerintahan desa.

"Kami menuntut agar pilkades digelar tahun 2026. Kami minta DPR menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan Pilkades di APBD 2026 itu," ujarnya, Selasa (28/10/2025).

Karena tetap tak diperbolehkan masuk, massa kemudian mulai melempari berbagai benda ke arah aparat. Aksi saling dorong juga tak terhindarkan bahkan saling baku pukul.

Polisi yang terdesak massa yang kian brutal, akhirnya melepaskan tiga kali tembakan gas air mata ke arah massa. Langkah represif aparat ini sempat membuat massa kocar-kacir menjauhi lokasi.

Namun bukan membubarkan diri, massa semakin liar dan kembali menyerang barikade polisi. Aksi itu pun mendapat reaksi balik dengan kembali melepaskan tembakan gas air mata sebanyak lima kali.

Massa yang terdesak kemudian mundur tapi tak membubarkan diri dan tetap menggelar demo. Korlap aksi bahkan tetap berorasi terus menyemangati massa yang masih bertahan hingga tuntutannya dipenuhi.

Bentrokan massa dan aparat pun kembali pecah. Massa yang semakin marah kemudian merusak fasilitas di Alun Alun Trunojoyo.Dari informasi yang dihimpun, 4 polisi dan 3 pendemo mengalami luka. Mereka kemudian dilarikan dan dirawat ke rumah sakit.

Hingga pukul 16.40 WIB, massa pendemo yang bertahan di Jalan Wijaya Kusuma itu akhirnya ditemui Wakil Bupati Sampang RKH Ahmad Mahfud. Saat pertemuan itu, Mahfud didampingi Kapolres dan Dandim serta sejumlah anggota DPRD menandatangani poin tuntutan yang diajukan pendemo.

"Saya yakin kehadiran anda semua ke tempat ini untuk kebaikan Sampang," kata Mahfud.

"Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan kemampuan, saya tetap meminta doa dari semua yang ada di sini agar dapat diberikan kemampuan maksimal untuk mengawal apa yang menjadi tuntutan ini hingga mendapatkan hasil yang terbaik untuk Kabupaten Sampang," tandasnya.

Usai ditemui Wakil Bupati Sampang, massa pendemo kemudian membubarkan sekitar pukul 17.00 WIB dengan kawalan ketat polisi.



Simak Video "Video: 997 Perusuh Demo di Jatim Ditangkap, Ada Anak di Bawah Umur"

(dpe/abq)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork