Demo massa yang menuntut Pilkades di Sampang digelar berakhir ricuh. Aparat yang diserang kemudian melepaskan tembakan gas air mata. Bukan bubar, massa semakin beringas.
Pantauan di lokasi, meski ditembak gas air mata, massa terpantau tetap bertahan di depan gedung DPRD setempat. Mereka bertekad akan bertahan hingga tuntutannya dipenuhi.
Bentrokan massa dan aparat pun tak terhindarkan setelah tembakan gas air mata. Massa yang semakin marah kemudian merusak fasilitas di Alun Alun Trunojoyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari informasi yang dihimpun, 4 polisi dan 3 pendemo mengalami luka. Mereka kemudian dilarikan dan dirawat ke rumah sakit.
Koordinator aksi, Mausul mengatakan 143 desa di Sampang yang dipimpin Penjabat (Pj) Kades sejak tahun 2021. Akibatnya mereka tidak memberikan dampak perubahan lebih baik dalam pemerintahan desa.
"Kami menuntut agar pilkades digelar tahun 2026. Kami minta DPR menyiapkan anggaran untuk pelaksanaan Pilkades di APBD 2026 itu," ujarnya, Selasa (28/10/2025).
Hingga pukul 16.40 WIB, massa yang bertahan di Jalan Wijaya Kusuma itu akhirnya ditemui Wakil Bupati Sampang RKH Ahmad Mahfud. Saat pertemuan itu, Mahfud didampingi Kapolres dan Dandim serta sejumlah anggota DPRD menandatangani poin tuntutan yang diajukan pendemo.
"Saya yakin kehadiran anda semua ke tempat ini untuk kebaikan Sampang," kata Mahfud.
"Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan kemampuan, saya tetap meminta doa dari semua yang ada di sini agar dapat diberikan kemampuan maksimal untuk mengawal apa yang menjadi tuntutan ini hingga mendapatkan hasil yang terbaik untuk Kabupaten Sampang," tandasnya.
Usai ditemui Wakil Bupati Sampang, massa pendemo kemudian membubarkan sekitar pukul 17.00 WIB dengan kawalan ketat polisi.
Sebelumnya, demo menuntut digelarnya pemilihan kepala desa (Pilkades) di Gedung DPRD Sampang berakhir ricuh. Polisi terpaksa melepaskan 8 tembakan gas air mata ke massa yang mulai rusuh.
Pantauan di lokasi massa datang dengan berjalan kaki menuju mulai Pukul 14.00 WIB. Mareka tampak membawa berbagai spanduk dan poster yang meminta Pilkades segera digelar.
Setiba di depan gerbang gedung DPRD, massa mencoba masuk. Namun Langkah para demonstran tersebut dihalangi oleh aparat yang berjaga.
"Kami minta aparat kepolisian tidak menjadi penghalang kami untuk menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPRD bukan di jalan Raya," kata koordinator aksi, Mausul, Selasa ( 28/10/2025).
(dpe/abq)











































