Demo menuntut digelarnya pemilihan kepala desa (Pilkades) di Gedung DPRD Sampang berakhir ricuh. Polisi terpaksa melepaskan 8 tembakan gas air mata ke massa yang mulai rusuh.
Pantauan di lokasi massa datang dengan berjalan kaki menuju mulai Pukul 14.00 WIB. Mareka tampak membawa berbagai spanduk dan poster yang meminta Pilkades segera digelar.
Setiba di depan gerbang gedung DPRD, massa mencoba masuk. Namun Langkah para demonstran tersebut dihalangi oleh aparat yang berjaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami minta aparat kepolisian tidak menjadi penghalang kami untuk menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPRD bukan di jalan Raya," kata koordinator aksi, Mausul, Selasa ( 28/10/2025)
Karena tetap tak diperbolehkan masuk, massa kemudian mulai melempari berbagai benda ke arah aparat. Aksi saling dorong juga tak terhindarkan bahkan saling baku pukul.
Polisi yang terdesak massa yang kian brutal, akhirnya melepaskan tiga kali tembakan gas air mata ke arah massa. Langkah represif aparat ini sempat membuat massa kocar-kacir menjauhi lokasi.
Namun bukan membubarkan diri, massa semakin liar dan kembali menyerang barikade polisi. Aksi itu pun mendapat reaksi balik dengan kembali melepaskan tembakan gas air mata sebanyak lima kali.
Massa yang terdesak kemudian mundur tapi tak membubarkan diri dan tetap menggelar demo. Korlap aksi bahkan tetap berorasi terus menyemangati massa yang masih bertahan.
(dpe/abq)











































