Sebanyak 8 ribu Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ditemukan di Kota Malang hingga September 2025. Jumlah angka tersebut menjadi perhatian serius di tengah musim pancaroba.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif menyampaikan, ISPA merupakan 10 penyakit terbanyak yang dialami warga Kota Malang.
Keluhan umumnya meliputi gangguan di saluran pernapasan bagian atas, seperti batuk, bersin, hingga rasa serik di tenggorokan.
"Yang namanya ISPA itu datang dengan keluhan tidak enak, mulai dari hidung sampai saluran pernapasan atas. Bisa serik, ada bersinnya, ada batuknya, itu sudah masuk ISPA," kata Husnul kepada wartawan, Rabu (22/10/2025).
Dari jumlah 8.990 kasus ISPA yang dicatat Dinas Kesehatan Kota Malang, terdiri dari kelompok usia dewasa yakni 19 hingga 59 tahun menjadi penyumbang tertinggi dengan jumlah 4.598 kasus.
Kemudian usia remaja 10 hingga 18 tahun sebanyak 1.618 kasus, lansia 60 tahun ke atas 1.463 kasus, dan anak usia 5 hingga 9 tahun sebanyak 1.311 kasus.
Meskipun data menunjukkan angka yang cukup besar, Husnul menyebutkan tren kasus per bulan relatif stabil atau stagnan, artinya tidak ada lonjakan signifikan dari bulan ke bulan.
Menghadapi potensi peningkatan kasus di musim pancaroba saat ini. Dinas Kesehatan Kota Malang mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan kebiasaan hidup sehat seperti saat pandemi COVID-19.
Salah satunya adalah penggunaan masker, terutama saat berada di kerumunan atau ruang terbuka.
"Gunakan masker saat berkegiatan di luar dan jangan lupa cuci tangan pakai sabun," kata Husnul.
Pihaknya juga menegaskan, pentingnya menjaga asupan nutrisi yang cukup agar daya tahan tubuh tetap optimal dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem yang kini tengah melanda.
Kendati belum ditemukan kasus COVID-19 terbaru di Kota Malang, Husnul tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala lanjutan dari ISPA.
Seperti demam tinggi atau sesak napas, karena bisa menjadi pintu masuk virus lain, termasuk varian COVID-19 yang terus berkembang.
"Virus sudah berkembang, dari virus awal ke sekarang itu sudah beda. Makanya, gejala tambahan dari ISPA bisa saja menjadi awal masuknya virus lain termasuk COVID," pungkasnya.
Simak Video "Video: Visi Wahyu Hidayat untuk Malang"
(auh/hil)