Wilayah Kabupaten Gresik mulai diguyur hujan dan membuat peralihan suhu cuaca dari panas ke dingin atau pancaroba. Beberapa hari terakhir, hujan mulai turun di Gresik yang sebelumnya mengalami suhu udara panas yang ekstrem mulai pagi hingga sore.
Hal ini membuat perbedaan suhu dari panas menjadi dingin ketika hujan turun. Dinas Kesehatan Gresik mengingatkan pada peralihan cuaca di musik pancaroba harus diwaspadai oleh masyarakat, khususnya di Kabupaten Gresik.
Pasalnya, perubahan cuaca dari panas ke dingin atau pancaroba ini dapat meningkatkan resiko beberapa penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cuaca dingin dan lembab, serta perubahan musim pancaroba, meningkatkan risiko penyakit ISPA," kata Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau Kabid P2P Dinkes Gresik, Dr Puspitasari Wardani, Rabu (22/10/2025).
Puspitasari menambahkan ISPA sendiri singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Yakni infeksi yang menyerang bagian atas dan bawah saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, sinus, bronkus, dan paru-paru.
"ISPA sering terjadi saat musim pancaroba, ketika perubahan cuaca yang drastis membuat daya tahan tubuh menurun, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi," tambahnya.
Penyakit ISPA disebabkan oleh virus atau bakteri dan dapat menimbulkan berbagai gejala seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, pilek, dan sesak napas.
Untuk pencegahannya, ia mengimbau agar selalu menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat cukup, konsumsi makanan bergizi dan minum vitamin dan melakukan PHBS (pola hidup bersih dan sehat).
"Bila sudah terkena ISPA, segera minum obat, memakai masker dan melakukan etika batuk agar tidak menularkan pada orang lain," terangnya.
Meski demikian, pihaknya menyebut sejauh ini belum ada lonjakan pasien ISPA di puskesmas atau rumah sakit di Gresik.
"Belum ada lonjakan kasus pasien ISPA," pungkasnya.
(irb/hil)











































