Hampir 300 kilometer jalan kabupaten di Trenggalek kondisinya rusak. Pemerintah tampak mencoba alternatif pembiayaan termasuk dengan pengajuan utang.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Trenggalek Anjang Purwoko, mengatakan dari 850 kilometer jalan kabupaten yang kondisinya bagus hanya sekitar 66 persen. Sisanya mengalami keruskan dengan kategori ringan hingga berat.
"Kerusakannya cukup signifikan hampir 300 kilometer," kata Anjang, Selasa (14/10/2025).
Menurutnya banyaknya ruas jalan yang rusak tidak lepas dari terbatasnya anggaran daerah untuk melakukan upaya perbaikan peningkatan. Terlebih saat ini pemerintah pusat tengah menerapkan efisiensi anggaran secara besar-besaran. Dampaknya dan transfer dari pemerintah pusat mengalami pengurangan signifikan.
Di tengah minimnya anggaran tersebut, pemerintah daerah tetap melakukan upaya pembangunan dengan menerapkan skala prioritas.
Tak hanya itu Dinas PUPR Trenggalek juga tengah melakukan upaya mencari sumber pembiayaan alternatif, harapannya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan jalan.
"Alhamdulillah ada tambahan DAK (Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dari pemerintah pusat sebesar Rp 19 miliar. DAK ini kami gunakan untuk pembangunan dua infrastruktur," ujarnya.
Anjang menjelaskan kedua infrastruktur yang dibangun adalah jembatan Bangunsari Kecamatan Pule dan ruas jalan Malasan, Kecamatan Duranan hingga perbatasan Tulungagung.
Selain itu saat ini pemerintah daerah juga tengah mengajukan pinjaman keuangan ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 106 miliar. Utang tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan sejumlah ruas jalan kabupaten yang kondisinya rusak.
"Kami juga akan pakai anggaran itu untuk pembukaan jalan baru dari simpang tiga Widowati menuju RSUD dr Soedomo Trenggalek," jelasnya.
Proyek tersebut rencananya akan dilaksanakan tahun 2026 dengan tujuan untuk memperlancar akses ambulans. Mengingat jalur yang ada kondisinya cenderung ramai karena terdapat sekolah hingga perkantoran.
Simak Video " Video: Kades di Trenggalek Diserang Warga, Mobilnya Dibakar"
(auh/abq)