Besar Hati Ibu Tiara Mau Simpan Barang Alvi Pemutilasi Anaknya

Round Up

Besar Hati Ibu Tiara Mau Simpan Barang Alvi Pemutilasi Anaknya

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Jumat, 26 Sep 2025 09:45 WIB
Barang-barang milik Tiara di Kos Surabaya dibawa keluarganya ke Lamongan
Barang-barang milik Tiara di Kos Surabaya dibawa keluarganya ke Lamongan (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Surabaya -

Di balik duka mendalam akibat kasus mutilasi yang menimpa Tiara Angelina Saraswati (25), keluarga korban justru menunjukkan sikap besar hati. Usai mengemasi seluruh barang milik Tiara dari rumah kos di Jalan Lidah Wetan, Surabaya, keluarga juga membawa barang-barang milik pelaku, Alvi Maulana (24), sekaligus menitipkan pesan khusus untuk keluarganya.

Keluarga Tiara menegaskan mereka tidak menutup pintu bagi keluarga Alvi. Bahkan, keluarga korban masih menerima bila keluarga pelaku ingin datang ke Lamongan untuk bersilaturahmi maupun mengambil barang-barang Alvi yang ikut dibawa pulang.

Pantauan detikJatim, keluarga Tiara sekitar lima orang datang ke rumah kos pada Kamis (25/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Kedatangan mereka disaksikan pemilik kos, warga, dan perangkat RT setempat. Keluarga Tiara tampak membereskan barang-barang Tiara dan Alvi yang berada di lantai 2, mulai pakaian, ijazah, laptop, lemari, kipas, hingga pengisap debu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena ukuran lemari cukup besar, warga ikut membantu membongkar dan menurunkannya satu per satu. Setelah itu, mereka juga mengemasi barang-barang di lantai 1 seperti sepatu, sandal, helm, perabot dapur, hingga shower kamar mandi. Semua barang kemudian dimasukkan ke dalam plastik biru dan diangkut menggunakan pikap menuju Lamongan.

ADVERTISEMENT

Ketua RT setempat, Heru mengatakan, keluarga Tiara juga meminta izin untuk membawa barang-barang milik Alvi. Keputusan itu diambil lantaran pemilik kos maupun warga tidak berkenan menyimpannya.

"Tadi minta izin untuk membawa barang-barang Alvi juga, karena pemilik kos tidak berkenan menyimpannya," kata Heru.

Setelah berkoordinasi dengan warga dan pemilik kos, Heru akhirnya memberi izin.

"Tadi kita izinkan bawa. Karena warga atau pemilik kos tidak ada yang mau menyimpannya," imbuhnya.

Keluarga Tiara pun menitip pesan kepada Heru yang ditujukan untuk keluarga Alvi bila suatu saat datang ke rumah kos tersebut.

"Nanti kalau keluarga Alvi datang ke sini, saya disuruh bilang untuk menyampaikan bahwa barang-barang Alvi sudah dibawa ke Lamongan oleh keluarga Tiara," terangnya.

Heru menambahkan, keluarga Tiara welcome jika keluarga Alvi ingin mengambil kembali barang-barang tersebut.

"Keluarga Tiara welcome terhadap keluarga Alvi jika mau datang ke Lamongan baik untuk silaturahmi ataupun mengambil barang-barang Alvi. Karena di sini tidak ada yang mau menampung barang-barang Alvi," pungkasnya.

Sementara itu, pemilik kos Budiono membenarkan bahwa keluarga Tiara yang mengambil barang-barang tersebut.

"Tadi yang ambil dari keluarga Tiara. Barang-barang ini akan dibawa ke Lamongan, tempat tinggal keluarga Tiara," kata Budiono.

Menurut Budi, setelah barang-barang dikeluarkan, pihaknya akan membersihkan kamar kos. Beberapa barang yang tidak berharga dibiarkan di tempat karena tidak ikut dibawa.

"Nanti kita bersihkan dulu, karena ada beberapa barang yang tidak dibawa. Seperti meja dapur ini, rak, dan tempat kotoran kucing," tambah Budi.

Ia juga menyebut kamar mandi kos akan direnovasi. Pasalnya, ruang tersebut menjadi lokasi Alvi memutilasi Tiara sehingga masih menimbulkan bau anyir dan closet-nya pecah akibat palu. "Nanti kita renovasi, terutama kamar mandi," tuturnya.

Selain itu, saat mengemasi barang di lantai 2, keluarga Tiara sempat mencari laptop milik korban yang jumlahnya dua, namun hanya satu yang ditemukan dalam kondisi rusak.

"Katanya ada dua laptop yang dibawa dari rumah. Yang ditemukan hanya 1 itu pun yang rusak. Memang salah satunya rusak," kata Budiono.

Budi menegaskan, dirinya tidak tahu pasti barang-barang apa saja milik Tiara selama berada di kos. Setelah kamar diberi garis polisi, tidak ada yang masuk kecuali pihak kepolisian.

"Jadi kita juga tidak pernah masuk. Karena takut merusak barang bukti atau semacamnya," tuturnya.

Sebelumnya, Alvi dan Tiara diketahui berpacaran sekitar lima tahun. Alvi berasal dari Dusun Aek Paing Tengah, Desa Aek Paing, Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumatera Utara, sedangkan Tiara berasal dari Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan. Kasus ini terungkap setelah potongan tubuh Tiara ditemukan di semak-semak Dusun Pacet Selatan, Mojokerto.

Empat potongan tubuh korban pertama kali ditemukan Suliswanto (38) saat mencari rumput pada Senin (1/9) pagi. Awalnya, ia mengira potongan itu hanya daging binatang. Baru pada Sabtu (6/9), ia menemukan potongan telapak kaki kiri korban. Penemuan itu memicu pencarian besar-besaran polisi dengan bantuan anjing pelacak jenis labrador dari Unit Polsatwa Ditsamapta Polda Jatim. Hasilnya, potongan telapak tangan kanan korban berhasil ditemukan.

Polisi kemudian menangkap Alvi hanya dalam waktu 14 jam sejak penemuan potongan kaki. Alvi dibekuk di kosnya pada Minggu (7/9) dini hari pukul 01.00 WIB. Kedua betisnya ditembak karena melawan saat ditangkap. Total ada 65 potongan jasad Tiara ditemukan, termasuk potongan telapak kaki kiri dan tangan kanan. Tulang belulang korban sebanyak 554 potong juga ditemukan di kos dan rooftop rumah kosong di seberangnya.

Seluruh potongan tubuh korban dibawa ke RS Bhayangkara Pusdik Sabhara, Porong, Sidoarjo, untuk diautopsi. Jenazah kemudian diserahkan kepada ayah korban, SD (51), pada Selasa (9/9) malam dan langsung dimakamkan di kampung halaman Lamongan. Kini, Alvi ditahan di Rutan Polres Mojokerto dan dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Cerita Pemilik Kos Usai Tragedi Alvi Mutilasi Tiara"
[Gambas:Video 20detik]
(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads