Ada cerita di balik kasus mutilasi yang dilakukan Alvi Maulana (24) terhadap Tiara Angelina Saraswati (25) yang dilakukan di kamar kosnya di Jalan Lidah Wetan, Surabaya. Budiono (40), pemilik kos mengaku keluarganya kerap menangis karena kejadian itu.
Budi mengaku pertama kali mendapat kabar Alvi memutilasi Tiara dari Ketua RT setempat. Sejak itu lah, ia dan keluarganya baru menyadari.
"Setelah mendapat kabar dari pak RT ada penangkapan di rumah kos milik saya, saya langsung mendatanginya (kos)," kata Budiono, Jumat (19/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berita mutilasi beredar, lanjut Budi, beberapa keluarga menghubunginya. Tujuannya untuk menanyakan kebenarannya. Keluarganya pun tak bisa menahan tangis karena mendengar kenyataan itu.
Menurut Budi, keluarganya sedih karena tak menyangka rumah kos yang menjadi pemasukan utama dijadikan tempat mutilasi. Terlebih cara mutilasinya terbilang keji.
"Terutama keluarga yang wanita (istri) syok sampai nangis. Mereka tidak menyangka," tuturnya.
Meski demikian, Budi mengaku tetap tenang dan tabah. Ia bahkan menyampaikan kepada keluarga besarnya agar tetap sabar. Sebab kejadian yang menimpanya akan berlalu.
"Saya hanya bisa katakan sabar dan tabah kepada keluarga saya. Mungkin ini ujian dan kita bisa ambil hikmahnya," pungkas Budi.
Sebelumnya, Tiara dihabisi dan dimutilasi dengan keji oleh Alvi yang tak lain kekasihnya sendiri. Pembunuhan disertai mutilasi tersebut dilakukan pada Minggu (31/8) sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat itu, Alvi menikam leher Tiara dengan pisau di rumah kos yang berada di Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Setelah memastikan tewas, Alvi lantas membawa jasad korban ke kamar mandi kos.
Di tempat itu lah Alvi memutilasi korban. Ia memisahkan daging dan organ dalam korban dari tulang-tulangnya. Selanjutnya dipotong-potong menjadi ratusan potongan.
Sebagian potongan jasad Tiara dibuang ke semak-semak Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto. Satu pekan kemudian, Sabtu (6/9) sekitar pukul 10.30 WIB, Suliswanto (30) menemukan potongan telapak kaki kiri korban.
Polisi pun melakukan pencarian besar-besaran sampai mengerahkan anjing pelacak dari Unit Polsatwa Ditsamapta Polda Jatim. Anjing pelacak jenis labrador ini berhasil menemukan potongan telapak tangan kanan korban di semak-semak.
Temuan ini menjadi kunci terungkapnya identitas korban mutilasi. Hanya 14 jam, Satreskrim Polres Mojokerto kemudian berhasil menangkap Alvi di kosnya pada Minggu (7/9) sekitar pukul 01.00 WIB. Kedua betisnya dihadiahi timah panas karena melawan saat ditangkap.
(auh/abq)