Kasus mutilasi sadis yang dilakukan Alvi Maulana (24) terhadap kekasihnya, Tiara Angelina Saraswati (25), menyisakan luka mendalam tak hanya bagi keluarga korban. Pemilik kos, Budiono (40), juga ikut terdampak, baik secara psikologis maupun ekonomi.
Dalam wawancara dengan detikJatim, Budi mengungkapkan bagaimana keluarganya syok, nasib kamar kos yang jadi lokasi mutilasi, hingga rencana doa bersama setelah garis polisi dicabut.
Berikut rangkuman fakta-faktanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Baru Tahu dari Ketua RT
Budiono mengaku awalnya tidak mengetahui kasus mutilasi tersebut saat pertama kali mencuat, ia baru tahu setelah dikabari Ketua RT bahwa Alvi memutilasi Tiara di kamar kos miliknya, dan sejak itu barulah ia dan keluarganya menyadari kenyataan pahit tersebut.
"Setelah mendapat kabar dari Pak RT ada penangkapan di rumah kos milik saya, saya langsung mendatanginya (kos)," kata Budiono, Jumat (19/9/2025).
2. Keluarga Syok dan Menangis
Setelah berita mutilasi beredar luas, keluarga Budiono syok hingga menangis karena tak menyangka rumah kos yang menjadi sumber penghasilan mereka dijadikan lokasi pembunuhan sadis, terutama istri Budiono yang merasakan trauma mendalam.
"Terutama keluarga yang wanita (istri) syok sampai nangis. Mereka tidak menyangka," tuturnya.
3. Anggap Sebagai Ujian
Meski terpukul, Budiono berusaha tetap tenang dan menenangkan keluarganya dengan menganggap kejadian ini sebagai ujian, ia menyampaikan pesan sabar dan tabah agar keluarganya bisa mengambil hikmah dari musibah besar ini.
"Saya hanya bisa katakan sabar dan tabah kepada keluarga saya. Mungkin ini ujian dan kita bisa ambil hikmahnya," pungkas Budi.
4. Harap Garis Polisi Segera Dicabut
Budiono berharap, garis polisi di kamar kos Alvi segera dilepas karena ia berencana merenovasi ulang kamar tersebut, mulai dari membersihkan hingga mengecat kembali agar bisa dipakai lagi.
"Nanti setelah dilepas garis polisinya, kita akan bersihkan dan akan renovasi ulang. Kayak di cat lagi, dan dibersihkan," kata Budiono kepada detikJatim.
5. Akan Gelar Doa Bersama
Setelah proses renovasi, Budiono juga berencana menggelar doa bersama di dalam kamar kos tempat kejadian, ia ingin menutup masa kelam itu dengan doa agar suasana kembali tenang.
"Nanti juga akan ada gelar doa bersama setelah pembersihan dan renovasi," tambah Budi.
6. Barang Alvi dan Tiara Masih Tertinggal
Hingga kini, kamar kos itu masih terkunci dengan garis polisi, dan di dalamnya masih ada barang-barang milik Alvi dan Tiara seperti pakaian, laptop, uang, peralatan dapur, hingga kandang kucing, namun anehnya tidak ada satu pun keluarga yang mengambilnya.
"Ada pakaian, laptop, uang, perabotan alat dapur, kandang kucing. Untuk kucingnya sendiri sudah berkeliaran di sekitar sini. Kadang diberi makan tetangga," kata Budi.
7. Tak Ada Komunikasi dari Keluarga
Budiono mengaku tidak pernah dihubungi baik oleh keluarga Alvi maupun keluarga Tiara untuk menanyakan barang-barang tersebut, ia bahkan sempat menawarkan ke polisi agar barang-barang itu diangkut menggunakan pikap.
"Tidak ada yang menghubungi saya bahkan untuk tanya soal barang itu. Baik keluarga Alvi atau keluarga Tiara," terang Budi.
8. Sempat Pertanyakan ke Polisi
Budi sudah menanyakan ke pihak kepolisian kapan garis polisi bisa dibuka, ia bahkan menyampaikan kesediaannya membantu mengangkut barang-barang tersebut ke Polres Mojokerto.
"Sempat tak tanyakan. Katanya dalam waktu dekat akan segera dibuka. Bahkan, saya tawarkan diangkut pickup untuk dibawa ke Polres Mojokerto," pungkasnya.
Simak Video "Video: Cerita Pemilik Kos Usai Tragedi Alvi Mutilasi Tiara"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)