Kenali Sinyal Dini Penyakit Jantung dari Tubuh

Kenali Sinyal Dini Penyakit Jantung dari Tubuh

Irma Budiarti - detikJatim
Selasa, 23 Sep 2025 03:00 WIB
Ilustrasi penyakit jantung koroner.
ILUSTRASI PENYAKIT JANTUNG. Foto: Jesse Orrico/Unsplash
Surabaya -

Penyakit jantung sering disebut sebagai "silent killer" karena gejalanya bisa muncul perlahan atau bahkan tanpa tanda yang jelas. Banyak orang baru menyadari adanya masalah ketika sudah terjadi komplikasi serius, seperti serangan jantung atau gagal jantung.

Padahal, mengenali tanda-tanda awal penyakit jantung bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah kondisi semakin parah. Beberapa gejala awal, meski tampak ringan, sebaiknya tidak diabaikan.

Nyeri dada, sesak napas, kelelahan yang tidak biasa, hingga detak jantung tidak teratur bisa menjadi sinyal bahwa jantung membutuhkan perhatian. Dengan deteksi dini dan langkah pencegahan, risiko komplikasi jantung dapat diminimalkan, sehingga kualitas hidup tetap terjaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanda Penyakit Jantung

Penyakit jantung sering berkembang secara perlahan dan kadang tanpa gejala yang jelas. Namun, mengenali tanda-tanda awal dapat membantu Anda mendapatkan perawatan lebih cepat dan mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung atau gagal jantung. Berikut beberapa gejala awal yang perlu diwaspadai.

ADVERTISEMENT

1. Nyeri Dada (Angina)

Nyeri dada adalah gejala paling umum dari penyakit jantung, terutama penyakit jantung koroner. Nyeri ini terjadi ketika jantung tidak mendapatkan cukup darah atau oksigen. Rasa nyerinya bisa bervariasi, mulai dari rasa tertekan, terbakar, hingga seperti ada beban di dada.

Nyeri ini bisa menjalar ke leher, rahang, punggung, lengan, atau perut. Biasanya tanda ini muncul saat beraktivitas atau stres, dan hilang dengan istirahat atau obat nitrogliserin.

2. Sesak Napas

Sesak napas terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah secara efektif, menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru. Ini bisa menjadi tanda awal gagal jantung. Jika Anda merasa sesak napas saat beraktivitas ringan atau bahkan saat beristirahat, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Kelelahan yang Tidak Biasa

Kelelahan ekstrem tanpa sebab yang jelas bisa menjadi tanda awal penyakit jantung, terutama pada wanita. Jika Anda merasa lelah meskipun cukup tidur atau tidak melakukan aktivitas berat, ini bisa menjadi peringatan dini.

4. Pembengkakan (Edema)

Pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau perut bisa menunjukkan adanya penumpukan cairan akibat gagal jantung. Jika Anda merasa kaki atau pergelangan kaki membengkak tanpa sebab yang jelas, ini perlu diperiksa lebih lanjut.

5. Pusing atau Pingsan

Pusing atau kehilangan kesadaran bisa terjadi jika jantung tidak memompa darah dengan baik ke otak. Ini bisa menjadi tanda adanya gangguan irama jantung atau masalah struktural pada jantung.

6. Palpitasi (Detak Jantung Tidak Teratur)

Merasa detak jantung Anda cepat, kuat, atau tidak teratur bisa menjadi tanda adanya aritmia atau gangguan irama jantung. Jika ini terjadi secara tiba-tiba atau disertai gejala lain seperti pusing atau sesak napas, segera periksakan diri ke dokter.

7. Mual atau Muntah

Mual atau muntah, terutama disertai dengan nyeri dada, bisa menjadi tanda serangan jantung, terutama pada wanita. Jika gejala ini muncul bersamaan dengan gejala lain seperti nyeri dada atau sesak napas, segera cari pertolongan medis.

Siapa yang Berisiko Tinggi?

Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan yang lain. Faktor risiko ini bisa bersifat bawaan, seperti riwayat keluarga, atau terkait gaya hidup sehari-hari, seperti pola makan dan kebiasaan merokok.

Mengetahui siapa yang berisiko tinggi membantu untuk lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan sejak dini. Selain faktor bawaan, kondisi kesehatan tertentu juga dapat meningkatkan risiko, misalnya tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, atau diabetes.

Dengan memahami faktor-faktor risiko ini, jadi bisa lebih proaktif menjaga kesehatan jantung dan mengurangi kemungkinan komplikasi serius di kemudian hari. Berikut orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung.

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Diabetes tipe 2
  • Merokok
  • Kegemukan atau obesitas
  • Kurang aktivitas fisik
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
  • Stres berlebihan

Jika mengalami salah satu atau lebih gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, elektrokardiogram (EKG), atau tes pencitraan untuk menilai kondisi jantung.

Pencegahan Penyakit Jantung

Mencegah penyakit jantung lebih mudah daripada mengobatinya. Gaya hidup sehat bisa mengurangi risiko gangguan jantung serius dan menjaga kualitas hidup tetap optimal. Pencegahan bukan hanya untuk orang yang sudah berisiko tinggi, tetapi siapa saja yang ingin menjaga jantung tetap sehat sepanjang hidup.

  • Menjaga pola makan sehat, rendah lemak jenuh dan garam
  • Berhenti merokok
  • Rutin berolahraga, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang
  • Mengelola stres dengan teknik relaksasi atau meditasi
  • Memeriksakan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah secara rutin
  • Menjaga berat badan ideal

Beberapa langkah sederhana tersebut terbukti efektif dalam melindungi jantung. Dengan memahami dan menerapkan kebiasaan sehat, dapat menurunkan risiko penyakit jantung sekaligus membangun tubuh yang lebih bugar dan kuat.

Mengenali tanda awal penyakit jantung sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Jika mengalami gejala seperti nyeri dada, sesak napas, kelelahan yang tidak biasa, atau pembengkakan, segera konsultasikan dengan dokter. Ingat, deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa.




(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads