Tanpa orang tua dan kerabat dekat, tiga bersaudara penyandang disabilitas dan keterbelakangan mental di Wonogiri berjuang hidup dari belas kasih tetangga. Mereka hidup di rumah kecil yang nyaris kosong dan jauh dari kata layak.
Dilansir dari berbuatbaik.id, tiga bersaudara itu bernama Rinem, Kisut dan Cikrak hidup di Dusun Gupakan, Desa Pucung, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri.
"Rinem sang Kakak penyandang disabilitas mental dan intelektual kalau di ajak ngomong kadang nyambung kadang engga, Kisut anak tengah dan laki-laki sendiri mengalami bisu tuli dan sang bungsu Cikrak mengalami gangguan mental dan tidak dapat bicara," ujar Yoyok Ernowo, relawan berbuatbaik.id.
Sang ibu telah meninggal dunia 3 tahun lalu, tinggal lah kakak beradik ini yang harus menyambung hidup dari belas kasih tetangganya. Hanya Rinem serta adik bungsu perempuannya yang bertahan hidup di rumah kecil mereka. Sementara Kisut, anak tengah, kini lebih banyak berpindah-pindah dan bergantung pada kebaikan tetangga.
Keluarga ini tidak memiliki kerabat dekat yang tinggal di sekitar. Mereka benar-benar hidup sendiri. Meskipun begitu, warga sekitar tak lantas menjauhi. Di saat mereka hanya berharap bisa bertahan hidup, masih ada tangan-tangan tak bertanggung jawab yang tega mengambil hak mereka.
"Mengganggu engga, namun malah terkadang keluarga Rinem yang diganggu, dulu kalau dapat bantuan uang sering dicuri orang," ujarnya lagi.
Untuk bertahan hidup, mereka sepenuhnya mengandalkan bantuan dari warga sekitar dan bantuan pemerintah yang datang tak menentu. Warga biasanya memberikan sembako dan jika ada bantuan berupa uang, akan langsung dititipkan ke warung sekitar agar keluarga ini bisa membeli kebutuhan secara aman dan terkontrol.
Pemerintah desa juga telah membantu membangun rumah bagi mereka. Rumah tersebut kini berdinding tembok, namun belum bisa dikatakan layak. Di rumah itu, tak ada perabotan yang banyak, tak ada tempat nyaman untuk bersandar.
Hanya tembok kosong dan lantai tanah yang menemani hari-hari mereka. Bantuan sembako memang pernah datang, tapi hanya cukup untuk beberapa hari. Hingga kini, belum ada yang benar-benar memberi mereka harapan untuk hidup yang lebih stabil dan layak.
Simak Video "Video Pramono Resmi Buka Job Fair Disabilitas: Mereka Harus Dapat Peran Nyata"
(auh/hil)