6 Fakta Viral Emak-emak Surabaya Palak Toko Rp 500 Ribu Modus Agustusan

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Selasa, 12 Agu 2025 10:15 WIB
Rekaman kamera pengawas saat emak-emak di Surabaya palak Toko Pods Authentic di Jalan Gemblongan, Surabaya bermodus sumbangan Agustusan/Foto: Dok. Istimewa
Surabaya -

Aksi tiga emak-emak di Jalan Gemblongan, Surabaya, mengundang perhatian publik setelah terekam kamera CCTV sebuah toko dan viral di media sosial. Mereka kedapatan mendatangi sebuah toko sambil meminta sumbangan Agustusan dengan nominal yang sudah ditentukan, mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

Pemilik toko, Kevin Wiliam (22), mengaku awalnya berniat memberi Rp 5-10 ribu sesuai kemampuannya, namun para pelaku menolak dan justru memicu adu mulut. Kejadian ini berbuntut panjang hingga mediasi bersama Wakil Wali Kota Surabaya dan laporan ke polisi atas dugaan pungutan liar (pungli).

Berikut sederet faktanya:

1. Emak-emak Minta Sumbangan Rp 500 Ribu

Ketiga emak-emak ini mendatangi toko Pods Authentic di Jalan Gemblongan, Kamis (7/8) pukul 15.58 WIB, mengaku dari RT RW setempat dan meminta sumbangan untuk Agustusan dengan nominal Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Video dari CCTV menunjukkan mereka langsung menyebut jumlah tersebut tanpa membawa proposal resmi kegiatan.

"Ko permisi, sumbangan 17an. Nggenah, Ko Rp 5 ribu, di kampung saja Rp 50 ribu. Bukan maksa," ucap salah satu emak-emak dalam rekaman CCTV yang dilihat detikJatim.

2. Pemilik Toko Hanya Sanggup Beri Rp 5-10 Ribu

Kevin mengaku sumbangan seharusnya diberikan secara sukarela, sehingga ia menyiapkan nominal Rp 5-10 ribu sesuai kemampuannya. Namun saat menolak memberikan nominal besar, ia justru mendapat penolakan dan ucapan bahwa sumbangan itu "wajib" diberikan.

"Jadi sebenarnya nominalnya itu memang seikhlasnya ya. Ketika saya ngomong bahwa nominal yang saya sanggup itu sekitar Rp 5-10 ribu, ibu ini bilang ya enggak bisa ngasih segitu," kata Kevin.

3. Kejadian Serupa Pernah Terjadi

Menurut Kevin, permintaan sumbangan dengan nominal besar ini bukan kali pertama ia alami, bahkan tahun sebelumnya ia pernah memberi Rp 25 ribu namun tetap dibalas dengan omelan. Ia mengatakan sudah mempersiapkan uang Rp 10 ribu jika ada yang meminta sumbangan, tapi tidak menerima jika harus dipatok ratusan ribu rupiah.

"Sering dimintai seperti ini. Justru sudah sering, makanya prepare uang Rp 10 ribu. Minta sumbangan ekspetasi saya segitu," jelasnya.




(auh/hil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork