Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo Trenggalek memanfaatkan atap gedung (roof top) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Hasilnya dapat menghemat 25 persen dari ketergantungan listrik PLN.
Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS) RSUD dr Soedomo Trenggalek Oktora Sandy, mengatakan PLTS dibangun di dua gedung utama rumah sakit, yakni paviliun dan gedung baru.
"Di gedung paviliun itu kapasitas dayanya 40 KWP (Kilowatt Peak) bantuan dari Kementerian ESDM tahun 2020 dan running di 2021, sedangkan di gedung baru berdaya 55 KWP," kata Sandy, Rabu (23/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pantauan detikJatim, 112 panel surya dipasang secara rapi di atap gedung baru, sedangkan ratusan panel lain terpasang di atap paviliun. Hamparan panel surya tersebut berfungsi untuk mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik melalui efek fotovoltaik.
Dua pembangkit energi terbarukan tersebut menggunakan sistem on grid atau menjadi satu dengan jaringan listrik PLN.
"Dari sisi efektivitas pemanfaatan energi terbarukan ini sangat membantu sekali untuk penghematan listrik PLN," ujarnya.
Menurutnya, dua pembangkit tersebut mampu menghemat penggunaan listrik PLN antara 20-25 persen di masing-masing gedung. Kondisi ini terbukti dari perbandingan pembayaran listrik sebelum dan sesudah tersambung PLTS.
"Di paviliun itu sebelum dipasang panel surya, listriknya habis Rp 30 juta, setelah terpasang turun menjadi Rp 22 juta. Sementara itu di gedung baru rata-rata habis Rp 90 juta/bulan, kalau tanpa panel surya ya pasti di atas Rp 100 juta," jelasnya.
Keberadaan pembangkit tersebut harus mendapatkan perawatan dan pemeliharaan, sehingga dapat difungsikan hingga saat ini.
"Perawatan tidak terlalu rumit, karena on grid nggak pakai baterai. Jadi hanya dibersihkan pada panel suryanya saja," imbuh Sandy.
Pihaknya mengaku saat ini pemanfaatan PLTS di gedung paviliun terganggu, karena satu blok panel surya di sisi timur runtuh diterjang angin dua hari lalu.
"Sisanya insyaallah masih bisa digunakan," jelasnya.
RSUD dr Soedomo berencana menambah panel surya, sehingga daya listrik yang dihasilkan menjadi lebih besar. Harapannya penghematan anggaran yang dikeluarkan untuk pembayaran listrik juga lebih besar.
"Kemarin itu masih dilakukan pendataan bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lain, hal ini juga sesuai dengan RPJMD Trenggalek yaitu net zero carbon," pungkasnya.
(auh/abq)