Panduan Salat Sunnah Malam Hari dan Waktu Terbaik Mengerjakannya

Panduan Salat Sunnah Malam Hari dan Waktu Terbaik Mengerjakannya

Mira Rachmalia - detikJatim
Minggu, 20 Jul 2025 18:00 WIB
Ilustrasi orang sholat
Ilustrasi Salat. Simak Salat Sunnah saat malam Foto: Freepik/freepik
Surabaya -

Melaksanakan salat sunnah di malam hari merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda bahwa sebaik-baiknya salat setelah salat fardhu adalah salat malam. Ibadah ini menjadi salah satu sarana bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan.

Selain salat wajib lima waktu, Islam mengenal berbagai jenis salat sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa. Hal ini salah satunya diketahui dari hadits shahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa di bulan haram. Dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam. (HR Muslim, At- Tirmidzi, & An-Nasai)

Detikjatim merangkum beberapa ibadah salat sunnah yang bisa dikerjakan pada malam hari. Berikut penjelasannya

ADVERTISEMENT

Salat Sunnah Malam

Selama ini, sebagian besar umat Muslim mungkin lebih akrab dengan salat Tahajud sebagai bentuk salat sunnah malam. Padahal, masih banyak jenis salat sunnah lainnya yang juga dapat dilakukan pada malam hari dan membawa ganjaran pahala besar. Salat-salat ini tidak hanya memperkuat hubungan spiritual, tetapi juga memberikan ketenangan batin dan kelapangan hati. Berikut panduannya.

1. Salat Tahajud

Salat Tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Ibadah ini termasuk dalam kategori qiyamullail, yakni menghidupkan malam dengan salat dan ibadah lainnya. Salat Tahajud dikenal sebagai salat malam yang dilakukan setelah tidur, dan inilah yang membedakannya dari salat sunnah malam lainnya.

Secara bahasa, kata tahajud berasal dari kata yang berarti "bangun dari tidur" atau "berjuang melawan kantuk." Oleh karena itu, salat malam yang dikerjakan tanpa tidur sebelumnya tidak dianggap sebagai Tahajud, melainkan masuk dalam kategori salat sunnah mutlak.

Dalam praktiknya, salat Tahajud dilakukan di malam hari setelah tidur, baik di awal malam, tengah malam, atau sepertiga malam terakhir yang diyakini sebagai waktu paling utama. Jumlah rakaat salat Tahajud tidak ditentukan secara pasti. Ulama menyepakati bahwa minimal dua rakaat, dan dilakukan dengan dua rakaat satu salam.

Perbedaan pandangan mengenai batasan maksimal jumlah rakaat juga terjadi di kalangan mazhab. Mazhab Hanafi berpendapat bahwa maksimal salat Tahajud adalah delapan rakaat, sementara Mazhab Maliki menyebutkan antara sepuluh hingga dua belas rakaat. Di sisi lain, Mazhab Syafi'i dan Hanbali tidak memberikan batasan jumlah rakaat, sehingga bisa dikerjakan sebanyak yang mampu dilakukan oleh seorang Muslim.

Mengutip situs resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), salat Tahajud memiliki lima keutamaan utama, yaitu:

  1. Meninggikan derajat seseorang di hadapan Allah SWT.
  2. Membuka pintu rezeki, baik secara lahiriah maupun batiniah.
  3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT, mempererat hubungan spiritual seorang hamba dengan Penciptanya.
  4. Menghapus dosa dan menghindarkan dari perbuatan maksiat, menjadi sarana penyucian jiwa.
  5. Memberikan cahaya di Hari Kiamat, sebagai bentuk kemuliaan bagi orang yang tekun mengerjakannya.

2. Salat Tasbih

Salat Tasbih adalah salah satu salat sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan memiliki keutamaan besar. Ciri khas dari salat ini adalah bacaan tasbih sebanyak 300 kali yang dibaca selama empat rakaat salat.

Pembacaan tasbih ini dibagi rata dalam setiap rakaat, yaitu 75 kali per rakaat. Bacaan tasbih tersebut berbunyi:
"Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu akbar".

Rasulullah SAW menganjurkan agar salat Tasbih dilakukan setiap malam atau setiap hari. Jika tidak mampu, maka cukup dilakukan sekali seminggu. Bila masih tidak memungkinkan, dianjurkan sekali dalam sebulan. Bahkan jika itu pun belum bisa dilakukan, salat ini dianjurkan minimal sekali seumur hidup.

Salat Tasbih dikerjakan sebanyak empat rakaat. Jika dilakukan pada siang hari, disarankan untuk dikerjakan dalam satu rangkaian empat rakaat dengan satu salam di akhir rakaat keempat. Namun jika dilakukan pada malam hari, bisa juga dikerjakan dua rakaat-dua rakaat dengan dua kali salam.

Waktu terbaik untuk melaksanakan salat Tasbih adalah setelah matahari terbenam, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abdullah bin Amr. Meski demikian, berdasarkan riwayat Ikhrimah, salat Tasbih boleh dikerjakan pada malam maupun siang hari, selama tidak berada di waktu yang dilarang untuk salat.

Salat Tasbih memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

  1. Menghapus semua dosa, baik dosa kecil maupun besar, yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, terang-terangan maupun tersembunyi.
  2. Mendapatkan pahala yang berlimpah, karena banyaknya dzikir yang dibaca dalam satu salat.
  3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagai bentuk ibadah yang penuh ketulusan dan keikhlasan.
  4. Memberikan ketenangan jiwa dan pikiran, karena salat ini menuntut kekhusyukan dan konsentrasi tinggi selama pelaksanaannya.
  5. Dengan segala keutamaannya, salat Tasbih menjadi salah satu ibadah sunnah yang sangat berharga dan patut diamalkan oleh setiap Muslim.

3. Salat Hajat

Salat Hajat adalah salah satu salat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang memiliki keinginan atau kebutuhan yang ingin dipanjatkan kepada Allah SWT. Ibadah ini merupakan bentuk doa dan pengharapan yang disampaikan melalui salat agar hajat atau keinginan dikabulkan oleh Allah.

Secara umum, tata cara salat Hajat tidak berbeda jauh dengan salat sunnah lainnya. Salat ini minimal dilakukan dua rakaat, dan waktu pelaksanaannya bersifat fleksibel. Meskipun umumnya dikerjakan pada malam hari, salat Hajat boleh dilakukan kapan saja, baik siang maupun malam, selama tidak berada di waktu-waktu yang diharamkan untuk melaksanakan salat sunnah.

Mengutip dari detikhikmah, waktu terbaik untuk melaksanakan salat Hajat adalah pada sepertiga malam terakhir, yakni sekitar pukul 01.00 dini hari hingga menjelang Subuh. Pada waktu ini, doa dan permohonan hamba diyakini lebih mustajab.

Salat Hajat memiliki banyak keutamaan yang memberikan manfaat spiritual dan emosional bagi yang melaksanakannya, antara lain:

  1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat keyakinan bahwa hanya Allah yang dapat mengabulkan keinginan.
  2. Meningkatkan kekhusyukan dalam ibadah,
  3. Mendongkrak kemuliaan seorang hamba di hadapan Allah,
  4. Menjadi penenang jiwa dan pikiran, terutama saat menghadapi masalah berat atau kesulitan hidup.
  5. Menjauhkan dari perbuatan terlarang, karena orang yang menyerahkan seluruh urusannya kepada Allah akan lebih tenang dan tidak mudah tergoda melakukan hal negatif.

Jika hajat belum dikabulkan, Allah akan menggantinya dengan ketenangan hati dan keyakinan bahwa waktu terbaik pasti akan datang.

4. Salat Istikharah

Salat Istikharah adalah salah satu salat sunnah yang dikerjakan ketika seorang Muslim menghadapi kebimbangan dalam mengambil keputusan. Salat ini dilakukan untuk memohon petunjuk dari Allah SWT, agar diberikan pilihan yang terbaik dalam suatu urusan, baik urusan besar maupun kecil.

Salat Istikharah dapat dilakukan kapan saja, selama tidak berada dalam waktu-waktu yang dilarang untuk melaksanakan salat sunnah. Meskipun begitu, waktu terbaik untuk melaksanakannya adalah pada malam hari, karena suasana lebih tenang dan lebih mudah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Salat ini bisa dikerjakan di mana saja, baik di rumah maupun di masjid. Namun, banyak ulama menyarankan agar salat Istikharah dilakukan di rumah, karena merupakan ibadah yang bersifat pribadi antara hamba dan Tuhannya.

Salat Istikharah dikerjakan sebanyak dua rakaat, seperti salat sunnah biasa. Setelah selesai salat, dianjurkan untuk membaca doa Istikharah, yang isinya memohon kepada Allah agar diberikan petunjuk dan dijauhkan dari pilihan yang buruk. Dalam doa tersebut, seseorang menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Allah, dengan keyakinan bahwa Allah Maha Mengetahui mana yang terbaik bagi hamba-Nya.

Salat Istikharah memiliki sejumlah keutamaan penting yang sangat bermanfaat bagi kehidupan seorang Muslim, antara lain:

  1. Memberikan ketenangan batin saat menghadapi pilihan sulit.
  2. Membuka jalan menuju takdir terbaik, karena Allah akan membimbing pada pilihan yang paling baik di dunia dan akhirat.
  3. Dianjurkan langsung oleh Rasulullah SAW, sehingga menjadi bentuk ibadah yang memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam.
  4. Salat Istikharah adalah bentuk ikhtiar spiritual yang sangat disarankan ketika menghadapi dilema atau keputusan penting.

5. Salat Mutlaq

Salat sunnah mutlaq adalah salat sunnah yang tidak terikat oleh waktu, sebab, atau peristiwa tertentu. Artinya, salat ini dapat dikerjakan kapan saja dan dalam jumlah rakaat berapa pun, selama tidak berada dalam waktu-waktu yang dilarang untuk salat.

Dilansir dari detikhikmah, salat sunnah mutlaq tidak memiliki batasan rakaat. Umat Muslim diperbolehkan mengerjakannya minimal dua rakaat, dan boleh menambah sesuai kemampuan serta keikhlasan masing-masing.

Salat ini bisa menjadi alternatif ibadah tambahan bagi mereka yang telah mengerjakan seluruh salat sunnah lainnya, seperti salat rawatib, dhuha, atau tahajud. Meskipun dapat dilakukan kapan saja, salat sunnah mutlak yang dikerjakan pada malam hari lebih utama dibandingkan jika dilakukan pada siang hari, karena suasananya lebih tenang dan mendukung kekhusyukan.

Salat sunnah mutlak memiliki sejumlah keutamaan yang sangat besar bagi umat muslim yang mengerjakannya. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Sebagai penyempurna salat wajib. Jika salat fardhu seseorang kurang sempurna, maka salat sunnah inilah yang akan menyempurnakannya di hadapan Allah SWT.
  2. Menambah amalan kebaikan, terutama karena salat merupakan ibadah pertama yang akan dihisab di hari kiamat.
  3. Mengangkat derajat pelakunya di sisi Allah dan menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan kedekatan dengan Rasulullah SAW di surga.
  4. Salat sunnah mutlak adalah bentuk ibadah yang menunjukkan cinta dan kedekatan seorang hamba kepada Allah.

6. Salat Awwabin

Salat Awwabin adalah salah satu salat sunnah yang dikerjakan setelah salat Maghrib hingga menjelang waktu Isya. Kata Awwabin sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti "orang-orang yang kembali", yakni mereka yang senantiasa bertobat dan kembali kepada keridhaan Allah SWT.

Salat ini juga dikenal dengan sebutan "salat ghoflah" atau salat di waktu kelalaian, karena waktu antara Maghrib dan Isya sering kali diisi dengan aktivitas duniawi seperti makan malam atau bersantai, sehingga banyak orang lalai untuk memperbanyak ibadah di waktu tersebut. Padahal, waktu tersebut tergolong waktu yang mulia, dan sangat dianjurkan untuk menghidupkannya dengan amalan ibadah seperti salat sunnah, membaca Al-Qur'an, atau berdzikir.

Salat Awwabin dapat dikerjakan minimal dua rakaat. Namun sebagian ulama menyebutkan bahwa jumlah rakaatnya bisa lebih banyak, yaitu enam, hingga dua puluh rakaat, sesuai dengan kemampuan dan kesungguhan seseorang.

Waktu terbaik untuk melaksanakan salat Awwabin adalah setelah salat Maghrib dan dzikir setelahnya, namun salat ini tetap boleh dikerjakan selama masih dalam rentang waktu antara Maghrib hingga Isya.

Keutamaan dari sholat sunnah awwabin dijelaskan dalam salah satu hadits Rasulullah SAW. Dalam hadits ini, dijelaskan bahwa siapa yang mendirikan sholat awwabin, sholatnya sebanding dengan ibadah dua belas tahun.

عَنْ ‏أَبِي هُرَيْرَةَ ‏قَالَ :‏ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :‏‏ مَنْ صَلَّى بَعْدَ الْمَغْرِبِ سِتَّ رَكَعَاتٍ ، لَمْ يَتَكَلَّمْ فِيمَا بَيْنَهُنَّ بِسُوءٍ ، عُدِلْنَ لَهُ بِعِبَادَةِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, Rasûlullâh SAW bersabda, "Barangsiapa mengerjakan sholat sunnah enam rakaat setelah sholat Maghrib dan di antara sholat-sholat itu tidak berkata dengan kata-kata yang buruk, maka sholatnya sebanding ibadah dua belas tahun." (HR Tirmidzi)

Mengutip dari detikhikmah, berikut beberapa manfaat dan keutamaan dari salat sunnah ini:

  1. Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan.
  2. Menjadi sedekah bagi tubuh, yakni menjaga kesehatan dan kebugaran melalui gerakan ibadah.
  3. Membantu memudahkan rezeki, sebagai bentuk kedekatan hamba kepada Allah SWT.
  4. Memberikan ketenangan hati, yang tercipta dari kekhusyukan dalam beribadah.
  5. Meningkatkan konsentrasi dan fokus, terutama bagi mereka yang meluangkan waktu di sela kesibukan duniawi.
  6. Memudahkan urusan, dan memungkinkan datangnya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.

7. Salat Witir

Salat Witir adalah salah satu salat sunnah malam yang sangat dianjurkan. Ciri khas dari salat ini adalah jumlah rakaatnya yang ganjil, dan biasa dikerjakan sebagai penutup rangkaian ibadah malam, baik setelah salat tahajud maupun setelah tarawih di bulan Ramadan.

Mengutip Buku Pintar Sholat karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, jumlah rakaat salat Witir sangat fleksibel, bisa dikerjakan sebanyak 1, 3, 5, 7, 9, atau 11 rakaat, sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia. Salat ini tidak memiliki tasyahud awal, melainkan hanya tasyahud akhir, yang dibaca pada rakaat terakhir sebelum salam.

Waktu pelaksanaan salat Witir dimulai setelah salat Isya dan berlangsung hingga menjelang salat Subuh. Oleh karena itu, salat Witir menjadi ibadah penutup di malam hari yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Salat Witir memiliki banyak keutamaan yang menjadikannya ibadah istimewa di sisi Allah SWT. Berikut adalah beberapa keutamaannya:

  1. Menjadi teladan dari Rasulullah SAW
  2. Sebagai penyempurna salat malam
  3. Dicintai oleh Allah SWT
  4. Waktu mustajab untuk berdoa
  5. Disaksikan oleh para malaikat
  6. Menguatkan diri dalam menghadapi ujian hidup



(auh/ihc)


Hide Ads