Sebuah video menyentuh hati kembali mengguncang media sosial. Perempuan lansia digendong masuk ambulans oleh pria yang dikenal sebagai pengelola panti jompo.
Musik sedih mengalun, narasi emosional mengiringi. Tapi di balik adegan dramatis itu, muncul pertanyaan besar soal motif pembuatan konten itu.
Benarkah konten itu tidak berniat untuk mengeksploitasi empati publik?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok di balik video itu adalah Arief Camra, pengurus Griya Lansia Husnul Khatimah Malang, yang sebelumnya juga viral karena aksi serupa.
Kali ini, ia mengklaim telah "dibuang" oleh keempat anaknya, seorang ibu bernama Siti Fatimah.
Konten itu disebarkan lewat akun Instagram pribadinya, menampilkan narasi anak-anak yang 'membuang' ibunya karena alasan ekonomi.
Namun salah satu anak Siti Fatimah, LH (40), membantah tuduhan itu.
Dia menjelaskan bahwa keputusan menitipkan sang ibu di Griya Lansia dilatari kondisi ekonomi yang sulit, bukan niat membuang.
"Biar ada yang merawat ibu saya, nggak ada tujuan membuang ibu saya," ujar LH saat ditemui, Kamis (17/7).
Ia menambahkan bahwa selama ini dirinya seorang diri yang mengurus sang ibu, tanpa bantuan saudara atau keluarga lain.
LH juga menyatakan telah mencari tempat terbaik untuk perawatan ibunya, dan menemukannya di Griya Lansia Malang.
"Tujuan saya bukan membuang ibu saya. Cuma biar ada yang merawat ibu saya, ada yang ngobati ibu saya ya nggak papa," katanya.
Di sisi lain, Arief Camra memperlihatkan pernyataan tertulis dari anak tertua Siti, Lukman yang menandatangani dokumen setuju menyerahkan sang ibu.
Konsekuensinya pun diterima oleh sang anak, yakni larangan untuk menjenguk sang ibu dan tidak akan diberi kabar jika ibunya meninggal.
Bukan hanya tentang isi video, warganet juga menyoroti cara penyajian konten itu. Apakah kisah tragis keluarga harus dipublikasikan seperti ini?
Apakah penderitaan boleh dijadikan konten viral demi citra empati? Apalagi, ini bukan kali pertama terjadi dan selalu viral.
Sebelumnya, kasus serupa juga sempat menimpa lansia lain bernama Nasikah yang juga dikisahkan "dibuang" oleh anak-anaknya.
Belakangan, setelah anak-anak Nasikah mengambil kembali ibunya, mereka juga mengaku bukan ingin menelantarkan ibunya, mereka hanya ingin perawatan yang lebih baik untuk ibu mereka.
DetikJatim telah mencoba mengonfirmasi Arief Camra, tapi yang bersangkutan belum merespons.
(dpe/abq)