Camat Beri Kesaksian Siti Fatimah Tak Dibuang Anaknya ke Griya Lansia

Camat Beri Kesaksian Siti Fatimah Tak Dibuang Anaknya ke Griya Lansia

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 18 Jul 2025 12:45 WIB
Siti Fatimah saat dibawa ke Griya Lansia Husnul Khatimah Malang
Siti Fatimah saat dibawa ke Griya Lansia Husnul Khatimah Malang/Foto: Tangkapan layar
Surabaya -

Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal menegaskan, kisah viral Siti Fatimah, nenek lansia yang disebut-sebut dibuang anaknya tidak sesederhana yang terlihat di media sosial. Ia memastikan, anak ketiga Siti Fatimah tidak pernah berniat menelantarkan ibunya, melainkan terpaksa menitipkan sang ibu karena keterbatasan merawat.

"Sebenarnya tidak ada niatan ditelantarkan oleh anaknya. Tetapi, karena keterbatasan untuk merawat anaknya memilih menitipkan ibunya ke tempat yang lebih baik," kata Januar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Januar mengatakan, selama ini pihak kecamatan dan kelurahan berkoordinasi dengan RW dan RT untuk memberikan perhatian kepada lansia sebatang kara. Dalam kasus SF, anaknya sebenarnya sudah berupaya merawat ibunya.

"SF ini sebelumnya, dua tahun terakhir, tinggal di Madura. Baru satu bulan terakhir ini tinggal bersama LH di Perlis," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Diketahui, dalam Peraturan Walikota (Perwali) Surabaya Nomor 120 Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Griya Wreda dan Lingkungan Pondok Sosial Kusta Babat Jerawat Pada Dinas Sosial Kota Surabaya Pasal 5A menjelaskan bahwa layanan terhadap pria/wanita lansia warga Surabaya yang tidak mampu/miskin, terlantar dan tidak mempunyai keluarga. Artinya apabila lansia tersebut masih memiliki keluarga tidak bisa dititipkan ke Griya Wreda.

Kisah Siti Fatimah viral di media sosial usai diunggah akun Instagram @surabaya.terkini. Dalam unggahan tersebut, tampak Fatimah telah diserahkan oleh anak-anaknya kepada pengurus griya lansia, Arief Camra. Dalam unggahannya, sang anak disebut 'membuang' ibunya.

Anak ketiga Fatimah, Lukman (40), menegaskan bahwa ia tak berniat menelantarkan sang ibu. Lukman menambahkan, ibunya pernah mengalami stroke dan kini membutuhkan perhatian ekstra. Ia dan ibunya selama ini menumpang di rumah sepupu, sehingga merasa tidak enak jika terus merepotkan.

"Saya mengetahui Griya Lansia dari tetangga dan melihat pelayanannya yang baik, sehingga memutuskan untuk menyerahkan ibu saya ke sana agar mendapatkan perawatan layak. Namanya orang tua ingin diperhatikan, tapi kondisi tinggal sama sepupu, nggak punya tempat tinggal sendiri. Saya sama, tinggal sama sepupu saya, numpang. Apalagi laki semua, nggak enak," beber Lukman saat dikonfirmasi, Kamis (17/7/2025).

Untuk itu, keputusan menitipkan Fatimah diambil karena kondisi ekonomi keluarga yang sulit.

"Biar ada yang merawat ibu saya, nggak ada tujuan membuang ibu saya. Apalagi kondisi ekonomi kurang mampu, sanak saudara angkat tangan semua," ujar Lukman.

Lukman mengaku selama ini hanya dirinya yang merawat ibunya. Ia pun menitipkan sang ibu ke Griya Lansia Husnul Khatimah karena pelayanan yang dinilai layak. Ia juga tetap berkomitmen menjenguk ibunya jika ada rezeki.

"Jadi saya sendiri yang merawat ibu saya. Tujuan saya bukan membuang ibu saya. Cuma biar ada yang merawat ibu saya, ada yang ngobati ibu saya ya nggak papa, di griya Malang itu bisa dijenguk, kalau meninggal bisa dikabari. Kalau punya rezeki ya mungkin saya jenguk ke sana," ungkapnya.

Pemerintah Kota Surabaya sebenarnya telah menawarkan bantuan berupa tempat tinggal kontrakan. Namun pihak keluarga masih keberatan karena belum siap merawat secara mandiri.

"Masalahnya kalau saya tinggal bekerja, tidak ada yang merawat," lanjut Lukman.

Sebelumnya, konten viral itu pertama kali dibagikan oleh Arief Camra, Ketua Yayasan Griya Lansia Malang melalui akun Instagram pribadinya @ariefcamra. Arief Camra mengaku menjemput Siti Fatimah dari rumahnya di Surabaya pada Selasa (15/7/2025).

"Jangan sedih, jangan kaget, jangan terbawa emosi, hari ini ada serah terima seorang ibu secara total ke Griya Lansia oleh keempat anak kandungnya," kata Arief Camra mengawali video penjemputan Siti Fatimah.

Disebutkan dalam konten itu, Siti Fatimah memiliki 4 anak yakni bernama Lukman, Faisal, Warda, dan Robet. Diduga alasan ekonomi membuat keempat anak kandungnya menyatakan tak mau lagi merawat sang ibu.

Demi meyakinkan penonton, Arief juga mengunggah perbincangannya dengan Lukman. Sang anak menyampaikan mereka memang sudah tidak memiliki kemampuan untuk mengurus ibunya. Keputusan menitipkan sang ibu ke Griya Lansia dianggap sebagai jalan terbaik. "Karena nggak ada titik temu Anda yakin ya akan menitipkan ibu Anda ke Griya Lansia Malang?" Tanya Arief Camra.

Lukman juga menyatakan sudah sepakat dengan saudara-saudaranya akan menitipkan sang ibu di Griya Lansia dengan berbagai aturan yang diterapkan di sana. Termasuk tidak bisa menjenguk ibunya lagi dan tidak akan diberi tahu saat ibunya meninggal.

"Dengan menitipkan ibu berati Anda dan saudara-saudara lainnya tidak bisa menjenguk ibu. Bila ibu Anda meninggal maka tidak bisa akan diberitahukan dan dimakamkan di Griya Lansia," ungkap Arief Camra.

Dalam video itu Lukman tampak menyetujui persyaratan itu dan menandatangani surat pernyataan itu. Selain itu, Arief juga menyatakan syarat dan persetujuan bahwa anak-anak itu juga tidak boleh protes bila kasus ini ramai di media sosial.

Konten video itu kemudian ditutup dengan adegan ketika Arief Camra menggendong Siti Fatimah hingga ke dalam ambulans disertai musik bernuansa sedih yang mengundang keprihatinan warganet.

Mengenai video yang viral tersebut, detikJatim sudah berupaya menghubungi Arief Camra tapi yang bersangkutan sama sekali tak memberikan respons.

Sebelum ini, kasus serupa pernah dialami seorang ibu bernama Nasikah. Lansia berusia 74 tahun asal Surabaya itu juga viral karena 'dibuang' oleh kedua anaknya ke Griya Lansia. Belakangan kedua anak Nasikah mengklarifikasi mereka tidak berniat membuang ibunya dengan alasan tidak mampu merawat.




(irb/hil)


Hide Ads