Kegiatan belajar mengajar Sekolah Rakyat (SR) perdana di Mojokerto bakal dimulai 14 Juli 2025. Sebanyak 50 lulusan sekolah dasar dari keluarga miskin ekstrem mengantongi surat keputusan (SK) Bupati Mojokerto sebagai siswa SR angkatan I jenjang SMP.
Peserta didik SR ditetapkan melalui SK Bupati Mojokerto nomor 188.45/176/HK/416-012/2025 pada 13 Juni. Siswa SR angkatan I berjumlah 50 anak yang terdiri dari 22 anak laki-laki dan 28 perempuan. Mereka berasal dari keluarga miskin ekstrem yang tersebar di 17 kecamatan.
Yaitu dari Kecamatan Trowulan 7 siswa, Gedeg 6 siswa, Dlanggu 5 siswa, Kemlagi 4 siswa, Jatirejo 4 siswa, Pungging 4 siswa, Sooko 4 siswa, Ngoro 3 siswa, Gondang 2 siswa, Jetis 2 siswa, Puri 2 siswa, Mojosari 2 siswa, serta masing-masing 1 siswa dari Bangsal, Dawarblandong, Kutorejo, Mojoanyar dan 1 Trawas.
"Seluruh peserta didik sekolah rakyat dari rumah tangga desil 1 dan desil 2," kata Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto Iwan Bagus Pratama kepada wartawan di kantornya, Jalan RA Basuni, Sooko, Senin (7/7/2025).
Untuk sementara waktu, SR menempati gedung diklat BKPSDM Kabupaten Mojokerto di Jalan Raya Desa Terusan, Kecamatan Gedeg. Perbaikan sampai penyediaan sarana dan prasarananya dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan anggaran Rp 4,18 miliar.
Pantauan detikJatim di lokasi, gedung SR siap ditempati. Prasarananya mulai dari 2 ruang kelas, 2 asrama laki dan perempuan, 2 kamar mandi, 2 tempat cuci pakaian, 1 ruang makam, 1 ruang kepala sekolah, 1 kantor guru, dapur dan musala.
"Yang kurang kelengkapan dapur, bantal guling di asrama siswa dan gorden. Targetnya terlengkapi semua sesuai kontrak penyedia adalah besok (8 Juli 2025)," terang Iwan.
Di sisi lain, Kemensos bersama Kemendikdasmen dan Pemkab Mojokerto berkolaborasi menyiapkan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk SR. Untuk tenaga pendidik disiapkan 1 kepala sekolah dan 10 guru. Menurut Iwan, Kepala SR Mojokerto adalah Heri Susanto yang saat ini mengajar di SMAN 2 Kota Mojokerto.
Sedangkan tenaga kependidikan berjumlah 22 orang. Terdiri dari 1 operator sekolah, 1 bendahara, 1 tata usaha (TU), 2 wali asrama, 5 wali asuh, 6 satpam, 4 juru masak, serta 2 petugas cleaning services.
"Untuk tenaga kependidikan, Kemensos meminta usulan dari Pemkab Mojokerto, kecuali formasi juru masak, wali asuh dan bendahara sekolah," jelasnya.
Sedangkan perlengkapan para siswa, seperti tas, sepatu, seragam dan buku, kata Iwan, bakal disiapkan Kemensos. Dengan demikian, persiapan kegiatan belajar mengajar di SR Mojokerto hampir 100%. Rencananya, tahun ajaran baru untuk angkatan I sekolah ini dimulai 14 Juli 2025.
"Tahun ajaran baru informasi dari kepala SR dan Kemensos, rencananya akan dimulai 14 Juli. Namun, kami menunggu surat tertulis dari Kemensos," tandasnya.
SR permanen untuk jenjang SD sampai SMA bakal dibangun seluas 6 hektare di Desa Banyulegi, Dawarblandong, Mojokerto. Pemkab Mojokerto mempunyai lahan 3,5 hektare di lokasi tersebut. Sehingga tahun ini, mereka mengalokasikan Rp 8,5 miliar untuk pengadaan lahan 2,5 hektare.
Pembangunannya bakal dikerjakan Kementerian PU setelah lahan tersebut siap. SR yang akan dibangun di Desa Banyulegi ini untuk pendidikan jenjang SD, SMP dan SMA dengan konsep boarding school atau sekolah berasrama gratis. Sehingga bakal dilengkapi asrama siswa, ruang kelas, ruang makan, ruang guru, laboratorium dan fasilitas olahraga.
Simak Video "Video: Mengintip Asrama Sekolah Rakyat Ala Prabowo"
(auh/hil)