Pemkab Mojokerto Siapkan Rp 8,5 M untuk Pengadaan Lahan Sekolah Rakyat

Pemkab Mojokerto Siapkan Rp 8,5 M untuk Pengadaan Lahan Sekolah Rakyat

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Jumat, 13 Jun 2025 17:30 WIB
Gedung Diklat direnovasi untuk dijadikan lokasi Sekolah Rakyat di Mojokerto.
Gedung Diklat direnovasi untuk dijadikan lokasi Sekolah Rakyat di Mojokerto. (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Sekolah Rakyat (SR) jenjang SD sampai SMA bakal dibangun seluas 6 hektare di Desa Banyulegi, Dawarblandong, Mojokerto. Pemkab Mojokerto menyiapkan anggaran Rp 8,5 miliar untuk pengadaan lahan SR.

Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto Iwan Bagus Pratama menjelaskan, Kemensos dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyetujui lahan di Desa Banyulegi sebagai lokasi pembangunan SR. Di lokasi tersebut, terdapat lahan aset Pemkab Mojokerto seluas 3,5 hektare.

Sedangkan Kementerian PU menentukan luas lahan untuk pembangunan SR minimal 6 hektare. Sehingga Pemkab Mojokerto harus membebaskan lahan milik penduduk di sekitarnya untuk mencapai target tersebut. Menurut Iwan, area sekitarnya berupa lahan kosong yang kurang produktif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan pengadaan lahan di sekitarnya 2,5 hektare. Karena sesuai Inpres nomor 8, pemda wajib menyediakan lahan dan perizinannya. Pembangunannya oleh Kementerian PU," jelasnya kepada wartawan di Kantor Dinsos Kabupaten Mojokerto, Jalan RA Basuni, Jumat (13/6/2025).

SR yang akan dibangun di Desa Banyulegi, lanjut Iwan, untuk pendidikan jenjang SD, SMP dan SMA dengan konsep boarding school atau sekolah berasrama gratis. Sehingga SR ini bakal dilengkapi asrama siswa, ruang kelas, ruang makan, ruang guru, laboratorium dan fasilitas olahraga.

ADVERTISEMENT

Pengadaan lahan SR, kata Iwan, bakal dikerjakan Dinsos Kabupaten Mojokerto tahun ini. Anggaran yang disiapkan Rp 8,5 miliar. "Itu termasuk harga tanah, biaya operasional, jasa appraisal. Kami berproses mendekati masyarakat supaya harganya wajar sesuai appraisal," terangnya.

Tenaga pendidikan atau para pengajar untuk SR, menurut Iwan, bakal disiapkan Kemendikdasmen. Sedangkan Pemkab Mojokerto diberi kewenangan mengusulkan tenaga kependidikan, seperti bendahara, tata usaha, juru masak, satpam dan cleaning servis.

Sembari menunggu pembangunan fasilitas di Desa Banyulegi, SR dijalankan di Kabupaten Mojokerto untuk tahun ajaran 2025-2026. Pihaknya telah menyeleksi calon peserta didik berjumlah 50 siswa utuk 2 rombongan belajar (rombel). Terdiri dari 22 siswa dan 28 siswi.

Para peserta didik tersebut lulusan SD dari keluarga miskin. Nama 50 anak itu akan ditetapkan dalam SK Bupati Mojokerto sebagai siswa SR angkatan I. Kegiatan belajar mengajarnya bakal digelar di gedung diklat BKPSDM Kabupaten Mojokerto di Jalan Raya Desa Terusan, Gedeg yang saat ini sedang direnovasi oleh Kementerian PU.

"Angkatan pertama semoga sukses agar sosialisasi tahun berikutnya lebih mudah meyakinkan para orang tua," ujarnya.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah menambahkan, pengadaan lahan untuk SR bakal dianggarkan dalam Perubahan APBD 2025. Sejauh ini, anggaran Rp 8,5 miliar belum diputuskan karena pada tahap pembahasan.

"Minggu depan sudah KUPA (Kebijakan Umum Perubahan APBD), Pak Bupati insyaallah sudah oke, tinggal pembahasan PAPBD dengan DPRD. Kami yakin DPRD mendukung," tandasnya.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads