Pemkab Mojokerto telah menyiapkan 50 siswa yang akan menikmati pendidikan gratis di Sekolah Rakyat (SR) angkatan I. Namun, kegiatan belajar mengajar di sekolah ini menunggu rehab gedung oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang menelan anggaran Rp 2,7 miliar.
Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto Iwan Bagus Pratama menjelaskan, seleksi calon siswa SR jenjang SMP tahun ajaran 2025-2026 telah tuntas. Untuk angkatan I, jumlah peserta didik yang dipilih berjumlah 50 lulusan SD.
Nama-nama mereka tinggal ditetapkan melalui surat keputusan (SK) Bupati Mojokerto. Karena SR bakal sepenuhnya gratis untuk semua siswa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peserta didik SR bakal dibagi dalam dua rombongan belajar (rombel). Terdiri dari 28 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki. Mereka berasal dari 17 kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Hanya Kecamatan Pacet yang nihil pengajuan.
"Kami seleksi berdasarkan kriteria kemiskinan desil 1 dan 2. Sehingga benar-benar dari keluarga miskin yang membutuhkan pendidikan untuk menekan anak putus sekolah. Saat ini, proses SK di Bagian Hukum," jelasnya kepada wartawan di kantor Dinsos Kabupaten Mojokerto, Jalan RA Basuni, Kamis (12/6/2025).
Kegiatan belajar mengajar SR angkatan I di Bumi Majapahit, lanjut Iwan, bakal dimulai Juli 2025. Karena gedung sementara untuk SR sedang direnovasi. SR bakal menempati Gedung Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Kabupaten Mojokerto di Jalan Raya Desa Terusan, Kecamatan Gedeg.
"Yang disetujui Kementerian PU adalah gedung diklat BKPSDM. Saat ini, proses rehab oleh Kementerian PU. Sifatnya sementara, yang permanen nanti di Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong," terangnya.
Baca juga: Mensos Beberkan 2 Kurikulum Sekolah Rakyat |
Renovasi SR tahap I yang menempati Gedung Diklat BKPSDM Kabupaten Mojokerto menggunakan anggaran Rp 2,7 miliar dari Kementerian PU. Renovasi dikerjakan perusahaan konstruksi Nindya-Adhi KSO selama 60 hari kalender, yaitu 10 Mei-8 Juli 2025.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto Rinaldi Rizal Sabirin mengatakan, SR sementara ini bakal dilengkapi 1 ruang kelas putra dan 1 ruang kelas putri, asrama putra dan putri, dapur, ruang makan, ruang guru, kantor guru, serta musala. Karena SR berkonsep boarding school atau sekolah berasrama.
"Ruang kelas dibangun cukup luas yang bisa disekat-sekat sesuai kebutuhan. Ini lokasi (SR) sementara, setelahnya (setelah SR permanen dibangun), ini kembali menjadi gedung diklat," ungkapnya.
Gedung diklat ini bakal difungsikan sebagai SR sampai pembangunan SR permanen di Desa Banyulegi, Dawarblandong, Mojokerto tuntas. Rencananya, Kementerian PU bakal membangun SR seluas 6 hektare. Sedangkan Pemkab Mojokerto kebagian menyiapkan lahan beserta segala perizinannya.
(dpe/abq)