Hikmah Puasa Asyura untuk Amalan Baik

Hikmah Puasa Asyura untuk Amalan Baik

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 30 Jun 2025 03:00 WIB
female hand of prayer with wooden beads in sunlight, iftar concept, Ramadan month, Koran, plate of dried fruit, Cup of tea on wooden table
ILUSTRASI PUASA ASYURA. Foto: Getty Images/iStockphoto/RasselOK
Surabaya -

Hari Asyura yang jatuh pada 10 Muharram merupakan salah satu hari paling mulia dalam kalender Hijriah. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, terutama melaksanakan puasa sunah pada hari ini. Puasa 10 Muharram bukan hanya bernilai ibadah, tapi juga menyimpan sejarah agung dan berbagai keutamaan yang luar biasa.

Dalam Islam, Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram (suci) yang dimuliakan Allah SWT. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan bulan ini dengan memperbanyak amalan baik, dan puncaknya ada pada tanggal 10 Muharram, yang dikenal sebagai hari Asyura.

Di hari ini, Nabi Muhammad SAW sendiri melakukan puasa dan menganjurkan umat Islam untuk mengikutinya. Bukan tanpa alasan. Hari Asyura menyimpan banyak peristiwa penting dalam sejarah kenabian, seperti diselamatkannya Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW pun bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun sebelumnya. Maka, tak heran jika umat Islam di berbagai penjuru dunia berlomba-lomba menghidupkan sunah ini.

Peristiwa Penting di Bulan Muharram

Di bulan ini, setiap hamba dianjurkan untuk meningkatkan kualitas ketakwaan, menahan diri dari segala maksiat, dan memperbanyak amal ibadah. Sebab, menurut para ulama, maksiat yang dilakukan pada bulan-bulan haram, termasuk Muharram, akan dilipatgandakan dosanya, begitu pula sebaliknya, pahala dari setiap kebaikan juga dilipatgandakan.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, Muharram menjadi momen muhasabah diri, mengawali tahun baru Hijriah dengan langkah yang lebih taat dan penuh kesadaran spiritual. Bulan ini bukan hanya mulia secara waktu, tetapi juga sarat dengan nilai sejarah dan pelajaran kehidupan.

Setidaknya, terdapat lebih dari 20 peristiwa penting yang pernah terjadi pada bulan Muharram, mulai dari penciptaan Nabi Adam AS, diselamatkannya Nabi Musa AS dari Firaun, hingga peristiwa tragis wafatnya cucu Rasulullah SAW, Sayyiduna Husain RA, dalam peristiwa Karbala yang mengguncang dunia Islam.

Muharram adalah bulan penuh makna. Ia mengajarkan tentang awal penciptaan, ujian keimanan, dan harga perjuangan di jalan Allah. Maka, sudah selayaknya kita menyambut dan menjalani bulan ini dengan amal yang terbaik.

Hikmah yang Bisa Diambil dari Puasa Asyura

Puasa 10 Muharram bukan sekadar ibadah fisik berupa menahan lapar dan haus, melainkan sebuah amalan yang mengandung nilai spiritual dan historis yang mendalam. Di balik sunah ini, tersimpan pelajaran berharga yang dapat memperkuat iman. Berikut beberapa hikmah penting yang bisa direnungkan dan amalkan.

1. Menguatkan Keimanan dan Rasa Syukur

Puasa Asyura mengingatkan pada kisah penyelamatan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kezaliman Firaun. Peristiwa ini menunjukkan bahwa pertolongan Allah akan datang kepada hamba-Nya yang bersabar dan bertawakal. Dengan berpuasa di hari kemenangan tersebut, maka belajar mensyukuri nikmat kebebasan, keamanan, dan iman.

2. Meneladani Para Nabi dalam Kesabaran dan Ketaatan

Para nabi adalah teladan terbaik dalam menjalani ujian hidup. Dari Nabi Musa yang tetap teguh menghadapi Firaun, hingga Rasulullah SAW yang mengajarkan puasa Asyura kepada umatnya, semua menunjukkan bahwa ketaatan kepada Allah adalah kunci keselamatan dan keberkahan.

3. Meningkatkan Kualitas Spiritual di Awal Tahun Hijriah

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Mengawali tahun dengan puasa dan ibadah lainnya adalah langkah yang sangat baik untuk menata ulang niat, memperbaiki diri, dan membangun semangat ibadah selama setahun ke depan. Puasa Asyura menjadi semacam starting point untuk memulai tahun dengan spiritualitas yang lebih kokoh.

4. Meraih Pengampunan Dosa

Salah satu keutamaan terbesar puasa Asyura adalah penghapusan dosa setahun lalu. Ini bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang mau bersungguh-sungguh mencari ampunan-Nya. Hikmah ini mengajarkan untuk tidak meremehkan ibadah kecil, karena Allah bisa menjadikan amalan sederhana sebagai sebab turunnya rahmat yang besar.

Keutamaan Puasa 10 Muharram

Puasa 10 MuharramatauAsyura, bukanlah puasa biasa. Tetapi memiliki kedudukan istimewa dalam syariat Islam karena secara langsung disunahkan Rasulullah SAW. Momentum Asyura menjadi waktu yang penuh keutamaan, di mana Allah SWT membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam ibadah.

Puasa pada tanggal 10 Muharram tidak boleh dipandang sebelah mata. Ia membawa keberkahan, pengampunan, dan pahala besar sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadis sahih dan pendapat para ulama. Berikut beberapa keutamaan puasa 10 Muharram yang disebutkan dalam hadis sahih dan riwayat ulama, seperti dirangkum NU Online.

1. Penghapusan Dosa Setahun Lalu

Salah satu keutamaan paling istimewa dari puasa pada hari Asyura 10 Muharram adalah janji penghapusan dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya. Keutamaan ini menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah SWT kepada hamba-Nya yang menjalankan ibadah dengan ikhlas, meskipun hanya berupa puasa sunah satu hari.

Bagi siapapun yang ingin memulai tahun baru Hijriah dengan lembaran yang bersih, puasa Asyura menjadi momen yang sangat tepat. Keutamaan ini dijelaskan langsung oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis sahih. Mengerjakan puasa sunah pada hari Asyura keutamaannya di antaranya disebutkan dalam sabda Nabi:

سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Artinya: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab: "Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu. (HR. Muslim, No: 1977)

2. Sehari Detara 30 Hari Puasa

Puasa Asyura 10 Muharram tidak hanya mengandung pahala penghapus dosa setahun, tetapi juga memiliki nilai ganjaran yang luar biasa besar. Dalam riwayat sebagian ulama salaf, disebutkan bahwa puasa satu hari di bulan Muharram bisa disetarakan dengan puasa selama 30 hari.

Ini menunjukkan betapa agungnya keutamaan yang Allah berikan kepada umat Islam yang mau menghidupkan amalan sunah ini. Keistimewaan ini bukan hanya sekadar angka, melainkan bentuk kemurahan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang ingin memperbanyak amal meski dengan usaha yang tampak sederhana.

Hari-hari mulia seperti 10 Muharram adalah peluang emas yang tidak selalu datang, dan pahalanya pun berlipat-lipat dibanding hari biasa. Beberapa ulama juga menyebutkan bahwa keutamaan puasa di bulan Muharram, termasuk Asyura, mendekati keutamaan puasa di bulan Ramadhan.

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'. (HR at-Thabarani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. (Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

Dari keempat hikmah tersebut, bisa melihat bahwa puasa Asyura bukan hanya amalan sunah biasa, melainkan sarana memperkuat hubungan dengan Allah, memperkaya makna hidup, dan mengambil pelajaran dari sejarah agung para nabi. Mari jadikan puasa ini bukan hanya rutinitas, tapi refleksi spiritual yang membawa perubahan nyata dalam diri.




(hil/irb)


Hide Ads