- Kenapa 10 Muharram Disebut Hari Spesial?
- Deretan Peristiwa Penting yang Terjadi di Hari Asyura 10 Muharram 1. Taubat Nabi Adam AS Diterima Allah 2. Kapal Nabi Nuh AS Berlabuh 3. Nabi Ibrahim AS Selamat dari Api 4. Nabi Musa AS Diselamatkan dari Firaun 5. Nabi Yunus AS Keluar dari Perut Ikan 6. Nabi Yusuf AS Dibebaskan dari Penjara 7. Nabi Sulaiman AS Diberi Kembali Kerajaannya 8. Nabi Ayyub AS Disembuhkan
Tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriah dikenal sebagai hari Asyura. Di hari ini, banyak sekali peristiwa besar terjadi pada para nabi, yang menunjukkan keajaiban dan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-hamba pilihan-Nya.
Hari Asyura bukan sekadar momentum dalam kalender Islam, tapi salah satu hari paling bersejarah dan penuh keberkahan dalam Islam. Di baliknya, tersimpan deretan peristiwa luar biasa yang dialami para nabi dan menjadi tonggak penting dalam sejarah umat manusia.
Dari diterimanya taubat Nabi Adam AS, keselamatan Nabi Musa AS dari kejaran Firaun, hingga berlabuhnya kapal Nabi Nuh AS, semuanya terjadi pada hari yang sama, yaitu 10 Muharram. Tak heran, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperingati hari ini dengan ibadah, puasa, dan memperbanyak amal kebaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa 10 Muharram Disebut Hari Spesial?
Ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, ia melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Ketika ditanya, mereka menjawab bahwa hari itu adalah hari di mana Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Firaun.
Sebagai bentuk syukur, Nabi Musa berpuasa. Lalu, Rasulullah SAW bersabda: "Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian." (HR. Al-Bukhari). Sejak saat itu, ia ikut berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan umat Islam untuk melakukan hal yang sama.
Deretan Peristiwa Penting yang Terjadi di Hari Asyura 10 Muharram
Hari Asyura bukan hari biasa. Berdasarkan riwayat para ulama dan keterangan dari beberapa sumber resmi seperti NU Online dan BAZNAS, berikut ini beberapa peristiwa penting yang diyakini terjadi pada tanggal 10 Muharram.
1. Taubat Nabi Adam AS Diterima Allah
Setelah melanggar larangan Allah dengan memakan buah khuldi di surga, Nabi Adam AS diturunkan ke bumi bersama Siti Hawa. Dalam penyesalannya, Nabi Adam memohon ampun selama bertahun-tahun.
Pada tanggal 10 Muharram, Allah menerima taubat Nabi Adam. Peristiwa ini menjadi simbol bahwa pintu ampunan Allah selalu terbuka bagi hamba yang benar-benar bertaubat. Hari Asyura pun menjadi momen istimewa untuk memperbanyak istigfar dan muhasabah diri.
2. Kapal Nabi Nuh AS Berlabuh
Banjir besar yang menimpa kaum Nabi Nuh AS merupakan azab bagi umat yang ingkar. Selama berbulan-bulan, bah itu menenggelamkan bumi hingga hanya mereka yang berada di atas kapal Nabi Nuh yang selamat.
Pada 10 Muharram, kapal tersebut akhirnya berlabuh dengan selamat di Bukit Judi, menandai akhir dari cobaan besar. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kesabaran dalam menjalani ujian akan berujung pada keselamatan, dan pertolongan Allah pasti datang bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.
3. Nabi Ibrahim AS Selamat dari Api
Nabi Ibrahim AS dihukum bakar oleh Raja Namrud karena menentang penyembahan berhala dan menghancurkan patung-patung sesembahan kaumnya. Saat dilemparkan ke dalam kobaran api yang besar, Allah berfirman:
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِى بَردًا وَسَلاَمًا عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
Arab Latin: Yaa naaru kuunii bardan wa salaaman 'alaa Ibraahiim.
Artinya: Wahai api, jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim. (QS. Al-Anbiya: 69)
Peristiwa luar biasa ini terjadi pada 10 Muharram, di mana api yang seharusnya membakar Nabi Ibrahim, justru menjadi dingin dan penuh keselamatan. Kisah ini menunjukkan bahwa keimanan dan keteguhan dalam tauhid akan selalu mendapatkan perlindungan langsung dari Allah SWT.
4. Nabi Musa AS Diselamatkan dari Firaun
Pada tanggal 10 Muharram, terjadi salah satu mukjizat terbesar dalam sejarah kenabian. Nabi Musa AS dan Bani Israil dikejar pasukan Firaun hingga terjepit di tepi Laut Merah. Atas izin Allah, laut pun terbelah, memberi jalan bagi mereka untuk menyeberang dengan selamat.
Ketika Firaun dan pasukannya mencoba mengejar, air laut kembali menutup dan menenggelamkan mereka. Peristiwa ini menjadi simbol pertolongan Allah akan datang kepada orang-orang beriman, bahkan di saat paling genting. Nabi Muhammad SAW pun berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk syukur atas keselamatan Nabi Musa dan umatnya.
5. Nabi Yunus AS Keluar dari Perut Ikan
Setelah meninggalkan kaumnya sebelum mendapat izin dari Allah, Nabi Yunus AS menghadapi ujian besar. Ia dilempar ke laut dan ditelan ikan besar. Dalam kegelapan perut ikan, ia bertaubat dan berdoa dengan penuh penyesalan:
Arab Latin: Laa ilaaha illaa Anta, subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin.
Artinya: Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim. (QS. Al-Anbiya: 87)
Allah menerima doanya dan menyelamatkannya pada 10 Muharram, menjadikannya sebagai hari penuh rahmat bagi hamba yang bertaubat. Kisah Nabi Yunus AS menjadi pelajaran bahwa taubat yang tulus dapat menjadi jalan keluar dari kesulitan yang paling berat sekalipun.
6. Nabi Yusuf AS Dibebaskan dari Penjara
Nabi Yusuf AS dipenjara akibat fitnah dari istri pejabat Mesir, meski ia tidak bersalah. Selama bertahun-tahun ia hidup di balik jeruji, namun tetap sabar dan tawakal. Hingga akhirnya, Allah membuktikan kebenarannya, membebaskannya dari penjara, dan mengangkatnya sebagai pejabat tinggi yang mengatur logistik pangan Mesir.
Peristiwa ini diyakini terjadi pada 10 Muharram. Kisah ini menunjukkan bahwa kesabaran, kejujuran, dan keimanan akan membawa kemuliaan, bahkan dari tempat terendah sekalipun. Hari Asyura pun menjadi pengingat bahwa pertolongan Allah bisa datang dari arah yang tak disangka-sangka.
7. Nabi Sulaiman AS Diberi Kembali Kerajaannya
Pada suatu masa dalam kehidupannya, Nabi Sulaiman AS mengalami ujian besar yang menyebabkan kerajaannya terguncang dan kekuasaannya seolah dicabut. Namun, atas izin dan kehendak Allah SWT, semua itu dikembalikan kepadanya sebagai bentuk pemuliaan dan pengakuan atas ketakwaan dan kesabarannya.
Tepat pada tanggal 10 Muharram, Allah SWT mengembalikan kekuasaan dan kejayaan Nabi Sulaiman AS. Kerajaannya yang luar biasa, yang tak tertandingi di dunia-dengan bala tentara dari kalangan manusia, jin, dan burung-kembali berada dalam genggamannya.
Peristiwa ini menjadi bukti bahwa kekuasaan dan kehormatan sejati hanya datang dari Allah dan hanya diberikan kepada hamba yang berserah dan taat kepada-Nya. Sebagai bentuk syukur atas nikmat yang kembali itu, Nabi Sulaiman AS memperbanyak ibadah dan puasa. Peristiwa ini turut memperkuat makna hari Asyura sebagai hari kembalinya rahmat dan pertolongan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih.
8. Nabi Ayyub AS Disembuhkan
Nabi Ayyub AS dikenal sebagai sosok nabi yang luar biasa dalam kesabaran. Ia diuji dengan penyakit yang sangat berat selama bertahun-tahun, hingga tubuhnya rusak dan ditinggalkan hampir seluruh keluarganya, kecuali istrinya yang setia merawat.
Tidak hanya tubuhnya yang diuji, namun juga harta dan keturunannya. Meski demikian, Nabi Ayyub tidak pernah berhenti bersyukur dan berdoa kepada Allah SWT.
Doanya yang penuh harap dan keikhlasan akhirnya dijawab Allah pada hari yang penuh berkah, yakni tanggal 10 Muharram. Allah SWT memerintahkan Nabi Ayyub untuk menghentakkan kakinya ke tanah, lalu dari dalam bumi memancar air yang menjadi obat baginya. Allah SWT berfirman:
ارْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هَٰذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ
Artinya: Hentakkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. (QS. Shad: 42)
Pada hari Asyura itu, tubuh Nabi Ayyub AS yang rusak disembuhkan sepenuhnya, kesehatannya kembali, dan keluarganya pun dikumpulkan kembali oleh Allah SWT dalam keadaan lebih banyak dan lebih baik dari sebelumnya. Peristiwa ini menjadi simbol kemenangan kesabaran dan bukti pertolongan Allah selalu datang kepada yang bertahan dalam ujian.
Hari Asyura bukan hanya tentang sejarah, tetapi momentum untuk memperkuat spiritualitas. Kisah-kisah para nabi yang penuh ujian dan kemenangan adalah cermin pertolongan Allah selalu datang bagi hamba yang sabar dan bertakwa. Maka, mari isi 10 Muharram dengan ibadah, puasa, sedekah, dan mempererat hubungan keluarga.
(hil/irb)