- Jadwal Hari Tasu'a dan Asyura 2025
- Keutamaan Puasa Asyura dan Tasu'a 1. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu 2. Menyelisihi Kaum Yahudi 3. Meningkatkan Spiritualitas dan Keimanan
- Sejarah Hari Asyura dan Tasu'a
- Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura Niat Puasa Tasu'a (9 Muharram): Niat Puasa Asyura (10 Muharram):
- Amalan Tambahan yang Dianjurkan di Hari Asyura
Dalam kalender Hijriah, bulan Muharram menjadi salah satu bulan yang memiliki keutamaan besar bagi umat Islam. Muharram termasuk dalam deretan empat bulan haram (suci) yang dimuliakan Allah SWT. Di antara hari-hari penting di bulan ini, dua hari yang paling menonjol dan sering dijadikan momen ibadah adalah hari Tasu'a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram).
Kedua hari ini sering kali diperingati dengan ibadah puasa sunah sebagai bentuk meneladani ajaran Nabi Muhammad SAW sekaligus memperkuat keimanan dan menghapus dosa.
Puasa Tasu'a dan Asyura bukan sekadar amalan ibadah biasa, melainkan juga sarat makna spiritual dan historis yang mendalam. Lantas, kapan jadwal puasa Tasu'a dan Asyura pada tahun 2025? Dan apa saja keutamaan serta bacaan niatnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Hari Tasu'a dan Asyura 2025
Dalam kalender Islam, hari Tasu'a dan Asyura diperingati setiap tanggal 9 dan 10 Muharram. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI (Ditjen Bimas Islam Kemenag), 1 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.
Dengan demikian, jadwal puasa Tasu'a dan Asyura tahun 2025 adalah sebagai berikut:
- Tahun Baru Islam (1 Muharram 1447 H): Jumat, 27 Juni 2025
- Hari Tasu'a (9 Muharram 1447 H): Sabtu, 5 Juli 2025
- Hari Asyura (10 Muharram 1447 H): Minggu, 6 Juli 2025
Umat Islam yang ingin menjalankan puasa sunah Tasu'a dan Asyura sebaiknya mencatat tanggal-tanggal ini sejak dini, agar dapat mempersiapkan diri dengan baik secara fisik dan spiritual.
Keutamaan Puasa Asyura dan Tasu'a
Melaksananak Puasa Asyura dan Tasu'a memiliki sejumlah keutamaan. Berikut penjelasannya:
1. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu
Salah satu keutamaan puasa Asyura sebagaimana dijelaskan dalam hadits adalah bahwa puasa ini dapat menghapus dosa-dosa kecil selama satu tahun sebelumnya. Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa Asyura, aku berharap kepada Allah agar puasa ini dapat menghapus dosa satu tahun sebelumnya." (HR. Muslim)
Ini menunjukkan betapa besar nilai ibadah puasa pada hari Asyura. Meski hanya satu hari, ganjarannya begitu luar biasa, asalkan dilakukan dengan ikhlas dan penuh pengharapan akan ampunan Allah SWT.
2. Menyelisihi Kaum Yahudi
Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidak hanya berpuasa pada hari ke-10 Muharram (Asyura), melainkan juga menambah satu hari sebelumnya (Tasu'a) untuk menyelisihi kebiasaan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari Asyura. Dalam hadits disebutkan:
"Jika aku masih hidup hingga tahun depan, niscaya aku akan berpuasa juga pada hari kesembilan (Tasu'a)." (HR. Muslim)
Karena itulah, para ulama menyarankan agar umat Muslim menjalankan puasa Tasu'a dan Asyura secara berurutan, yakni pada tanggal 9 dan 10 Muharram.
3. Meningkatkan Spiritualitas dan Keimanan
Melaksanakan puasa pada dua hari istimewa ini juga menjadi bentuk ketakwaan dan pengendalian diri. Selain itu, berpuasa di hari Tasu'a dan Asyura memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak doa, zikir, dan introspeksi diri di awal tahun Hijriah.
Baca juga: 11 Amalan Sunah di Bulan Muharram |
Sejarah Hari Asyura dan Tasu'a
Hari Asyura memiliki nilai historis yang tinggi. Dalam sejarah Islam, hari ini diperingati sebagai hari di mana Nabi Musa AS bersama pengikutnya diselamatkan dari kejaran Firaun dan pasukannya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat:
"Hari ini adalah hari yang agung, hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya serta menenggelamkan Firaun beserta bala tentaranya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW pun berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, peringatan Asyura juga memiliki makna duka bagi sebagian umat Islam, khususnya bagi kalangan Syiah, yang mengenangnya sebagai hari syahidnya cucu Rasulullah SAW, Sayyidina Husain bin Ali di Karbala.
Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura
Agar puasa sunah diterima, niat harus dilafalkan sejak malam hingga sebelum waktu fajar. Berikut adalah bacaan niat puasa Tasu'a dan Asyura dalam bahasa Arab dan terjemahannya:
Niat Puasa Tasu'a (9 Muharram):
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨͺΩΨ§Ψ³ΩΩΨΉΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma Tasu'a sunnatan lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.
Artinya: Saya niat berpuasa sunah Tasu'a karena Allah Ta'ala.
Niat Puasa Asyura (10 Muharram):
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ§Ψ΄ΩΩΨ±ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma 'Asyura sunnatan lillΓ’hi ta'Γ’lΓ’.
Artinya: Saya niat berpuasa sunah Asyura karena Allah Ta'ala.
Disarankan agar niat ini diucapkan dengan sepenuh hati, disertai keinginan kuat untuk mendapat ridha dan ampunan dari Allah SWT.
Amalan Tambahan yang Dianjurkan di Hari Asyura
Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan di hari Tasu'a dan Asyura, antara lain:
- Memperbanyak sedekah, terutama kepada anak yatim dan fakir miskin.
- Membaca Al-Qur'an dan memperbanyak zikir, sebagai bentuk penguatan spiritual.
- Berdoa dan memohon ampunan, karena hari ini termasuk hari mustajab untuk berdoa.
- Mandi sunnah di pagi hari Asyura, yang dipercaya dapat membawa kesehatan dan keberkahan sepanjang tahun.
(ihc/hil)