Kenapa Wilayah Jatim Masih Diguyur Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Kenapa Wilayah Jatim Masih Diguyur Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Senin, 19 Mei 2025 11:00 WIB
Hujan di Surabaya
Ilustrasi hujan di Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Meski kalender sudah memasuki pertengahan Mei, sebagian wilayah Jawa Timur masih rutin diguyur hujan, bahkan disertai petir dan angin kencang. Kondisi cuaca yang tak biasa di masa awal kemarau ini membuat banyak warga bertanya-tanya, kenapa hujan masih turun?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menjelaskan, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh sejumlah faktor dinamika atmosfer yang saat ini aktif di kawasan Jawa Timur.

"Saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur sudah memasuki awal musim kemarau, namun sebagian kecil wilayah masih dalam masa pancaroba, sehingga potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi," kata Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, Minggu (18/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini Penyebab Jatim Masih Diguyur Hujan

1. Belokan dan Pertemuan Angin di Laut Jawa

Menurut Taufiq, saat ini dinamika atmosfer menunjukkan adanya pola belokan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Laut Jawa.

Pola ini memicu terbentuknya awan-awan hujan di sekitarnya, termasuk di sebagian besar wilayah Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

2. Gelombang Atmosfer Aktif

Selain itu, adanya gangguan atmosfer berupa gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Low diprakirakan akan melintasi Jawa Timur dalam 10 hari ke depan. Fenomena ini berperan besar terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah setempat.

"Kondisi atmosfer lokal yang masih labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas di wilayah Jawa Timur turut mendukung pertumbuhan awan Cumulonimbus yang cukup signifikan," jelas Taufiq.

3. Masa Pancaroba Belum Merata

Walaupun sebagian wilayah sudah memasuki musim kemarau, beberapa daerah di Jawa Timur masih berada dalam masa pancaroba. Peralihan musim ini ditandai dengan cuaca yang tidak stabil, hujan lebat tiba-tiba disertai angin kencang, dan suhu yang berubah cepat.

Wilayah yang Berpotensi Terdampak

BMKG memetakan sejumlah wilayah di Jawa Timur yang berpotensi mengalami hujan lebat hingga angin kencang selama 18-27 Mei 2025, di antaranya:

Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Kediri, Kota Batu, Malang, Pasuruan, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, dan Sumenep.

Imbauan BMKG untuk Warga Jatim

BMKG Juanda juga meminta masyarakat dan instansi terkait meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, jalan licin, hingga pohon tumbang.

"Kami menghimbau agar masyarakat tidak memaksakan melanjutkan perjalanan saat cuaca ekstrem berlangsung dan selalu mengutamakan keselamatan," tegas Taufiq.

Sebagai langkah antisipasi, BMKG menyarankan warga rutin memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI di laman resmi BMKG Juanda serta informasi peringatan dini 3 harian maupun peringatan 2-3 jam ke depan.




(irb/hil)


Hide Ads