Masjid Ar Rahman Magetan menjadi salah satu destinasi ibadah yang menarik perhatian para pemudik. Terletak di jalur alternatif dari Exit Gerbang Tol Madiun menuju Magetan, masjid ini memancarkan kemegahan dengan arsitektur modern yang berpadu dengan sentuhan khas Timur Tengah.
Bagi pemudik yang ingin singgah di masjid megah ini, perjalanan dimulai dari Exit Gerbang Tol Madiun, lalu menuju simpang empat Dumpil, yang ditandai dengan ikon pesawat tempur dan meriam. Dari sana, pengendara cukup belok kanan ke arah Magetan.
Masjid ini berlokasi di Jalan Raya Kartoharjo, Desa Bayemtaman, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, sekitar 10 km dari Exit Gerbang Tol Madiun. Dengan corak warna putih yang khas, masjid ini berdiri megah di sebelah kiri jalan, tepat sebelum perlintasan rel kereta api di Desa Bayemtaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah belok kanan dari simpang empat Dumpil, pengendara akan melewati Desa Bagi, tempat asal komedian senior Kirun, hingga Pasar Kajang Sawahan. Setelah menyeberangi jembatan Sungai Madiun, yang terletak di barat Pasar Kajang, perjalanan berlanjut menuju simpang empat Cele, Desa Budug, Kwadungan, Ngawi, yang menjadi perbatasan Madiun.
Dari simpang empat Cele, pengendara cukup melanjutkan perjalanan lurus sejauh 3 KM. Setelah menempuh jarak tersebut, akan terlihat gapura perbatasan Madiun-Magetan di Sukowidi, Kartoharjo, Magetan, yang menandakan semakin dekatnya Masjid Ar Rahman sebagai tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung halaman.
"Masjid ini namanya Ar Rahman, sesuai yang memiliki ide mendirikan masjid ini. Namanya Pak Rahman, masih adik saya," ujar Ketua Yayasan Ar Rahman Bayemtaman Yusuf kepada detikJatim, Sabtu (29/3/2025).
![]() |
Masjid Ar Rahman, kata Yusuf, dibangun Yayasan Ar Rahman Bayemtaman pada bulan September 2023, dan diresmikan 19 Oktober 2024. Pendirian Masjid Ar Rahman sengaja diperuntukkan bagi musafir, utamanya pemudik yang melintas.
"Memang masjid ini didirikan untuk musafir yang lewat, utamanya juga momen tepat menyambut pemudik Lebaran. Alhamdulillah sudah bisa dinikmati meskipun masih ada pembenahan sedikit," kata Yusuf.
Yusuf mengatakan, Masjid Ar Rahman yang didominasi ornamen warna putih elegan ini mampu menampung hingga 250 jemaah. Dibangun di atas lahan seluas sekitar 1.700 meter persegi, masjid ini menjadi tempat singgah nyaman bagi para pemudik yang melewati jalur alternatif menuju Magetan.
"Ukuran masjid 24 kali 24 meter dengan luas tanah 1.700 meter persegi. Insyaallah bisa menampung 250an jemaah," tandas Yusuf.
![]() |
Kasat lantas Polres Magetan AKP Ade Andini menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan personel untuk memantau jalur alternatif yang berada di Kecamatan Kartoharjo, yang akan dilalui kendaraan yang keluar dari Exit Tol Madiun.
"Meskipun jarak Kartoharjo Magetan dengan Exit Tol Madiun tidak dekat, tetap kami berupaya antisipasi di jalur alternatif menuju Magetan ini. Kami tempatkan personel di wilayah Kartoharjo," jela Ade.
Ade mengatakan, selain jalur alternatif, Polres Magetan juga mendirikan pos pelayanan di rest area Tol Ngawi Kertosono Kediri di Magetan. Tepatnya, rest area KM 597 di Desa Sukowidi Magetan.
"Kami juga siaga di rest area tol KM 597 untuk antisipasi penumpukan kendaraan," papar Ade.
Ade menambahkan, jika pemudik melewati jalur alternatif dari Exit Tol Madiun ke Magetan, lewat Jalan Raya Sukowidi Magetan, akan tembus simpang tiga Bayemtaman yang merupakan jalur utama Madiun-Ngawi.
"Setelah dari simpang tiga Desa Bayemtaman pas mudik bisa ambil kiri atau atau ke selatan arah Terminal Maospati Magetan sekitar 10 km," tandas Ade.
(irb/fat)