Memasuki pekan kedua di bulan Februari 2025, ada satu momen perayaan internasional yang banyak dirayakan terutama pasangan, yaitu hari Valentine. Hari kasih sayang menjadi momen yang dimanfaatkan pasangan untuk saling bertukar hadiah, ucapan romantis, menikmati makan malam bersama, atau pergi kencan ke lokasi favorit.
Di Indonesia, perayaan Valentine identik dengan cokelat dan bunga. Tak mengherankan jika di beberapa lokasi pusat penjualan bunga terjadi peningkatan penjualan dan pesanan bunga jelang hari kasih sayang.
Seperti di Pasar Kayoon, penjual mengalami peningkatan pesanan terutama untuk bunga mawar beragam warna. Hal senada juga disampaikan para petani bunga potong di Kota Batu. Lalu, apa sebenarnya makna perayaan Valentine, dan seperti apa sejarahnya? Simak selengkapnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Valentine Versi Legenda St Valentine
Sejarah Valentine memang diselimuti misteri. Namun, sejak lama diketahui bahwa bulan Februari diasosiasikan dengan bulan kasih sayang berdasarkan budaya gereja Katolik, dan tradisi Roma kuno.
Mengutip Histori, dalam catatan gereja Katolik, ada tiga orang berbeda yang memiliki nama Valentine atau Valentinus, yang ketiganya meninggal sebagai martir. Satu cerita menyebutkan bahwa Valentine adalah pastor yang bertugas pada abad ketiga di Roma.
Kala itu, Raja Claudius 2 memutuskan bahwa laki-laki lajang akan menjadi tentara yang lebih baik, dibandingkan laki-laki yang memiliki istri dan anak. Ia pun melarang pernikahan pria muda.
Pastor Valentine yang merasa peraturan ini tidak adil, kemudian menentang keputusan Claudius 2 dan tetap menikahkan pasangan muda diam-diam. Ketika aksinya diketahui penguasa Roma saat itu, ia kemudian dijatuhi hukuman mati. Peringatan hari kematiannya pada 14 Februari diperingati sebagai hari Valentine.
Sementara versi lainnya, Valentine terbunuh karena membantu tahanan keluar dari penjara Roma yang kasar dan menyiksa mereka. Menurut salah satu legenda, Valentine yang dipenjara sebenarnya mengirimkan ucapan "valentine" pertama untuk dirinya sendiri, setelah dia jatuh cinta dengan gadis muda yang mengunjunginya selama dia dikurung.
Sebelum meninggal, ia menulis surat yang ditandatangani dengan ucapan "From Your Valentine", kalimat yang mengekspresikan kasih sayang dan masih digunakan hingga saat ini. Meskipun asal-usul di balik legenda Valentine belum diketahui pasti, figur Valentine dikenal sebagai tokoh penuh kasih, memiliki jiwa rela berkorban, dan penuh simpati.
Asal-usul Hari Valentine Kristenisasi Festival Pagan
Versi lain dari sejarah hari Valentine menyebut, gereja sengaja memperingati hari Valentine pada pertengahan Februari sebagai usaha Kristenisasi sebuah Festival Pagan yang disebut Lupercalia. Perayaan ini merupakan tradisi yang penuh kekerasan, pengorbanan hewan, dan perjodohan acak yang dipercaya bisa menangkal roh jahat dan kemandulan.
Dikutip dari berbagai sumber, Lupercalia di Roma Kuno, dimulai setelah ritual pengorbanan. Ketika pesta Lupercal selesai, Luperci (imam romawi) memotong potongan kulit kambing kurban. Potongan kulit ini juga disebut tali kulit atau februa. Mereka berlari telanjang atau nyaris telanjang di sekitar Palantine.
Pada saat yang sama mereka mencambuk wanita mana pun yang dijumpainya dengan tali. Selama Lupercalia, para pria secara acak memilih nama wanita dari toples untuk disandingkan dengan mereka selama festival. Seringkali, pasangan itu tetap bersama sampai festival tahun berikutnya. Banyak yang jatuh cinta dan menikah.
Kartu Ucapan Valentine
Di Inggris, hari Valentine mulai popular sejak abad ke 17. Pada pertengahan abad ke delapan belas, sudah umum bagi sahabat atau pasangan dari berbagai kelas sosial untuk saling bertukar hadiah dan kartu ucapan yang ditulis sendiri berisi pesan-pesan yang menunjukkan kasih sayang.
Setelah era percetakan pada 1900, kartu ucapan yang ditulis tangan berubah menjadi kartu ucapan cetak yang langsung bisa diberikan. Kartu ucapan ini menjadi cara cepat untuk mengekspresikan perasaan kepada pasangan. Semakin murahnya harga kartu ucapan ikut berkontribusi pada kepopuleran memberi kartu ucapan pada perayaan Valentine.
Sebuah data menunjukkan 145 juta kartu ucapan valentine dikirimkan setiap tahun. Data ini juga menunjukkan bahwa hari Valentine menjadi momen terbesar kedua dimana orang saling mengirim kartu ucapan setelah momen natal.
Cokelat Hari Valentine
Kotak cokelat untuk merayakan hari valentine pertama kali muncul pada 1840-an. Saat itu, perayaan Valentine sangat popular di hampir seluruh negara berbahasa Inggris. Di tengah semarak perayaan Valentine, muncul nama Richard Cadbury, keluarganya dikenal sebagai pemilik pabrik cokelat di Inggris.
Pada saat itu, Richard berhasil membuat terobosan dalam pembuatan cokelat modern. Ia menyadari potensi besar pada produk cokelatnya, dan mulai mendekorasi kardus cokelatnya sendiri dengan cantik. Strateginya terbukti berhasil.
Selain memasarkan cokelat untuk dikonsumsi, tempat cokelatnya dipasarkan sebagai wadah serbaguna yang bisa digunakan untuk menyimpan kenangan dari orang-orang tercinta. Meski demam cokelat Valentine terhenti karena perang dunia kedua, kotak cokelat Cadbury dari era Victoria masih diperjualbelikan kolektor.
Siapa Itu Dewa Cinta
Hari Valentine secara populer dilambangkan dengan malaikat cinta atau Cupid. Menurut mitologi Romawi, cupid adalah putra Venus, dan dewi cinta. Kecantikan, dan busur serta anak panah Cupid digambarkan untuk menusuk hati dan merapal mantra cinta. Oleh karena itu, festival ini adalah tentang merayakan perasaan jatuh cinta.
Makna Hari Valentine
Dari berbagai pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa perayaan Valentine merupakan hari di mana sepasang kekasih mengungkapkan kasih sayang mereka dengan bunga, cokelat, hadiah, atau mengadakan acara spesial bersama pasangan.
Banyak orang memanfaatkan Hari Valentine untuk mengekspresikan cinta mereka dengan cara yang unik dan penuh makna. Namun, saat ini arti Hari Valentine sudah diperluas. Hari Valentine juga dirayakan untuk mengekspresikan rasa kasih sayang antara keluarga dan teman terdekat.
(ihc/irb)