Doktor Berprestasi ITS Kembangkan Teknologi Pengontrolan Energi Terbarukan

Doktor Berprestasi ITS Kembangkan Teknologi Pengontrolan Energi Terbarukan

Aprilia Devi - detikJatim
Minggu, 12 Jan 2025 15:00 WIB
Dr Muhammad Ruswandi Djalal
Dr Muhammad Ruswandi Djalal (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mencetak doktor berprestasi. Dia adalah Dr Muhammad Ruswandi Djalal SST MT yang merupakan doktor dari Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS.

Ruswandi mampu menyelesaikan studi doktoralnya hanya dalam waktu 2,5 tahun. Selain itu hebatnya selama masa studi ia berhasil mempublikasikan 29 penelitian yang mayoritas bereputasi internasional.

Salah satu artikel penelitian Ruswandi yang terindeks Scopus Q1 serta memiliki dampak paling signifikan berfokus pada tantangan dari integrasi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Sidrap dan Jeneponto, Sulawesi Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PLTB ini menghasilkan output listrik yang tidak stabil dan fluktuatif, sehingga mengganggu kestabilan pasokan listrik di wilayah tersebut," ujar Ruswandi dalam keterangannya, Minggu (12/1/2025).

Untuk mengatasi masalah ketidakstabilan tersebut, Ruswandi pun mengembangkan teknik pengontrolan optimal dengan menggunakan metode Multi Band Power System Stabilizer (MBPSS).

ADVERTISEMENT

"Teknik ini dirancang untuk menstabilkan pasokan listrik, meskipun terjadi perubahan yang signifikan dalam output dari sumber energi terbarukan," bebernya.

Pendekatan itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik di Sulbangsel.

Pengembangan teknik pengontrolan itu didukung oleh penggunaan Mayfly Algorithm (MA) yang algoritma kecerdasan buatan terinspirasi dari perilaku kawanan lalat capung dewasa.

Tak berhenti di sana, prestasi Ruswandi juga tercermin dari H-indeks 20 yang tercatat di Google Scholar. H-indeks sendiri merupakan parameter yang digunakan untuk menilai produktivitas serta dampak dari publikasi ilmiah peneliti.

Prestasi luar biasa itu diraih bukan tanpa tantangan. Namun Ruswandi berhasil melaluinya berkat dukungan dari grup riset Power System Operation and Control (PSOC) yang bernaung di bawah Power System Simulation Laboratory (PSSL) ITS.

"Atmosfer akademik yang kondusif di ITS mendukung produktivitas riset," ungkapnya.

Dirinya pun berharap, prestasi yang telah diraihnya ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus bekerja keras serta tak mudah menyerah, terutama saat melakukan penelitian.




(dpe/fat)


Hide Ads